Hyundai Ioniq 5 menjadi mobil listrik terlaris (sumber Gambar: Hyundai)
Likes
Bagi kamu yang memiliki saham di industri otomotif, terutama yang berhubungan dengan Electric Vehicle (EV), wajib simak! Presiden Hyundai Motor Asia Pasifik, Lee Young-tack, mengumumkan pada hari Selasa (11/7) bahwa mereka berencana untuk mengekspor baterai mobil listrik yang akan diproduksi di Indonesia.
Enggak tanggung-tanggung, Hyundai membangun dua pabrik baterai listrik di Indonesia dengan total investasi sebesar 1,5 miliar dolar AS, lho!
Kedua pabrik ini rencananya baru akan beroperasi pada tahun 2024. Pabrik pertama akan berlokasi di Karawang, Jawa Barat, dengan biaya investasi sebesar 1 miliar dolar AS.
Pembentukan Pabrik Baterai Terbesar di Indonesia
Ini adalah hasil kerjasama antara Hyundai, LG Energy Solution, dan Indonesia Battery Corporation (IBC), yang memiliki 5 persen saham di pabrik ini.
Pabrik baterai di Karawang ini akan menjadi pabrik baterai listrik terbesar di Asia Tenggara dengan kapasitas produksi mencapai 10 Gigawatt-hour (GWh).
Baca Juga: Pertarungan Inovasi dan Marketing: Dari Hyundai Ioniq 5 Hingga Sampo Clear!
Pembangunan pabrik di Karawang sudah dimulai sejak September 2021, dan menurut laporan media, progres pembangunannya sudah mencapai 80 persen.
Sementara itu, pabrik kedua akan berlokasi di Bekasi, Jawa Barat, dan memiliki luas sekitar 32.188 meter persegi. Lee Young-tack mengatakan bahwa investasi awal di pabrik Bekasi ini mencapai 60 juta dolar AS.
Rencananya, pabrik pengemasan baterai ini akan selesai dibangun pada bulan Maret 2024 dan diharapkan dapat mulai beroperasi pada bulan Juli 2024.
Dengan adanya kedua pabrik ini, Hyundai optimis dapat meningkatkan tingkat komponen dalam negeri (TKDN) mobil listriknya dari 40 persen saat ini menjadi 60 persen pada tahun 2024.
Wah, ini kabar baik banget buat industri otomotif dalam negeri, ya! Semoga semakin banyak komponen mobil listrik yang diproduksi di dalam negeri sehingga bisa mengurangi ketergantungan terhadap impor.
Tak hanya itu, Hyundai juga berencana meningkatkan produksi mobil listriknya di sektor hilir. Saat ini, Hyundai hanya memproduksi sekitar 250 unit mobil listrik per bulan, tapi mereka berencana untuk meningkatkannya menjadi 1.000 unit per bulan.
Rencana ini bertujuan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat Indonesia agar konsumen tidak perlu lagi antre lama untuk mendapatkan kendaraan listrik. Hyundai juga berencana meluncurkan dua model mobil listrik baru di Indonesia pada tahun 2024. Semakin banyak pilihan mobil listrik yang tersedia, nih!
Secara keseluruhan, Hyundai mengatakan bahwa produksi mobil mereka di Indonesia mencapai 150 ribu unit per tahun, dengan 50 persen di antaranya diekspor ke 78 negara.
Baca Juga: Potensi Bisnis Nikel dan Emiten yang Diuntungkan di Era Kendaraan Listrik
Kerjasama dengan Perusahaan Lokal
Selain berkolaborasi dengan LG, Hyundai juga menjalin kerja sama dengan beberapa perusahaan lokal, seperti Dharma Polimetal (IDX: DRMA), untuk pembuatan komponen mobil yang dibutuhkan.
DRMA sendiri sudah memiliki segmen bisnis dalam pengemasan baterai listrik untuk kendaraan listrik, tapi saat ini mereka lebih fokus pada kendaraan roda dua.
Dengan adanya pabrik pembuatan dan pengemasan baterai mobil listrik oleh Hyundai, harga jual mobil listrik di Indonesia berpotensi turun dan proses adaptasi kendaraan listrik di Indonesia bisa lebih cepat.
Kita harapkan semakin banyak masyarakat yang tertarik untuk menggunakan kendaraan listrik demi keberlanjutan lingkungan dan mengurangi emisi gas rumah kaca. Mari kita dukung perkembangan otomotif di Indonesia dan berpindah ke arah yang lebih hijau dan berkelanjutan!
Punya opini atau tulisan untuk dibagikan juga? Segera tulis opini dan pengalaman terkait investasi, wirausaha, keuangan, lifestyle, atau apapun yang mau kamu bagikan. Submit tulisan dengan klik "Mulai Menulis".
Submit artikelnya, kumpulkan poinnya, dan dapatkan hadiahnya!
Gabung juga yuk di komunitas Telegram kami! Klik di sini untuk bergabung.
Komentar
27 Oct 2023 - 13:38
wahh hyundai semakin melebarkan sayap nih