Berawal dari Nekat, Begini Cara Hendy Setiono Terus Kembangkan Kebab Baba Rafi

sumber: babarafi.com

sumber: babarafi.com

Like

Mendengar kata kebab, pasti beberapa dari kamu terlintas suatu merk kebab yang cukup dikenal banyak orang, yaitu Baba Rafi. Sebagai pendiri Baba Rafi, Hendy Setiono mengakui memang memulai bisnis ini dengan kenekatannya.

Pria yang akrab dipanggil Hendy ini merupakan kelahiran 20 Maret 1983 di Surabaya. Kisah bisnisnya bermula ketika berumur 19 tahun Hendy memutuskan untuk tidak kuliah dan lebih memilih mengikuti passionnya di bidang kuliner.
 

Ide muncul berawal dari liburan di Qatar

Baba Rafi berawal dari kenekatan Hendy yang memutuskan untuk menjalaskan bisnis kuliner. Pada tahun 2003 Hendy mengakui bahwa memulai bisnis kebabnya dengan serba keterbatasan. Dikutip dari wawancaranya dengan Bisnis.com, Hendy mengungkapkan bagaimana ia mendapatkan ide bisnis ketika jalan-jalan ke Timur Tengah.

Saat masih bertahan menjalankan kuliahnya di ITS, Hendy sempat berlibur ke Qatar karena orang tuanya menetap di sana. Ketika masa liburannya di sana itulah Hendy menjumpai makanan kebab yang saat itu belum pernah dijumpai di Indonesia. Di Qatar, ia menjumpai banyak penjual kebab dan mencoba langsung sensasi makan kebab asli dari negara asalnya.

Hendy pun melihat kuliner kebab ini menjadi salah satu peluang usaha yang unik dan baru jika dibawa ke Indonesia. Ide berbisnis kebab mulai muncul dan membuat tekadnya untuk melanjutkan kuliah menjadi goyah, hingga akhirnya ia memilih untuk serius dengan ide jualan kebabnya.
 

Memulai usaha dengan modal 4 juta saja

Hendy memulai usahanya dnegan mendirikan outlet pertamanya di Semolo Waru, dekat rumahnya di Surabaya pada tahun 2003. Dengan modal 4 juta rupiah saja, Hendy membentuk outletnya dari rombong kayu biasa dan belum memiliki merk.


Agar kebab yang ia jual dapat terjual dengan baik di Indonesia, Hendy mengungkapkan bahwa rasa kebabnya sudah dimodifikasi, menyesuaikan lidah orang Indonesia. Ia beberapa kali mencoba mencampurkan resep dari Qatar dengan bumbu-bumbu lokal khas Jawa hingga akhirnya terciptalah cita rasa kebab Baba Rafi saat ini.
 

Berawal dari hanya satu outlet hingga lebih dari 1300 outlet

Hendy perlahan mulai mengembangkan kebabnya. Usaha pengembangannya diimulai dari penamaan produk dengan memilih nama Baba Rafi yang berasal dari istilah Ayahnya Rafi (anak pertama Hendry). Lambat laut setelah usaha kebabnya mulai diminati di kotanya, Hendy mula membuat system usahanya berbentuk franchise.

Dikutip dari sejarah Baba Rafi di website resminya, berkat sistem franchise inilah Baba Rafi telah berkembang pesat hingga akhirnya meresmikan PT Baba Rafi Indonesia pada tahun 2005.

Baba Rafi mulai menembus pasar Internasional dengan membuka cabang di Filipina, Malaysia, Srilangka, China, Belanda, Singapura, Brunei Darussalam, Bangladesh, dan India. Di luar negeri Baba Rafi telah membuka 68 outlet.

Hingga saat ini, Baba Rafi telah banyak dikenal dan meraih berbagai penghargaan di dunia, seperti emenang Penghargaan Pengusaha Bisnis Kecil & Menengah Indonesia 2006 yang diberikan oleh Menteri Koperasi dan UKM RI, Pemenang penghargaan pengusaha 2009 oleh Ernst & Young, Pemenang Waralaba Global Pertama di Indonesia 2016 yang diberikan oleh Presiden Indonesia Joko Widodo, dan penghargaan bergengsi lainnya.