6 Perusahaan Nikel Terbesar di Indonesia

Instagram Bisnis Muda

Instagram Bisnis Muda

Like

Sobat Bisnis, Indonesia sudah lama dikenal sebagai salah satu produsen nikel terbesar di dunia. Sumber daya nickel yang banyak di Indonesia membuat banyak perusahaannya juga banyak di Indonesia.

Sebagai salah satu komponen yang diperlukan dalam industri baterai, nikel juga ikut berkembang seiring dengan perkembangan pesat kendaraan listrik (EV).

Nah, berikut ada 5 perusahaan tambang nikel terbesar di Indonesia yang menjadi kunci dalam perekonomian dan industri global.


Perusahaan Nikel Terbesar di Indonesia


1. Trimegah Bangun Persada Tbk (NCKL)


Perusahaan ini merupakan bagian dari Harita Group yang berbasis di Kawasi, Maluku Utara. Melalui anak usahanya, perusahaan ini memiliki pabrik nikel sulfat terbesar di dunia di Pulau Obi dengan kapasitas produksi sampai 240.000 ton per tahun.

Harga saham dari emiten ini adalah Rp1.025.  Sedangkan market cap mencapai Rp64,67 triliun. Pada tahun 2022 jumlah asetnya mencapai Rp34.6 triliun dan laba komprehensif sebesar Rp3,56 triliun.



2. PT Vale Indonesia Tbk (INCO)


Vale Indonesia memegang peran penting sebagai produsen nikel matte dengan pendapatan mencapai Rp8,3 triliun. Wilayah perkembangan INCO tersebar di beberapa lokasi di Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah, dan Sulawesi Tenggara.

Harga saham emiten dengan kode INCO ini sebesar Rp4.550 dengan market cap mencapai Rp45,21 triliun. Asetnya pada tahun 2021 sebesar Rp38,16 triliun dan pada 2022 sebesar Rp41,02 triliun.


3. PT Aneka Tambang Tbk (ANTM)


Salah satu pemain utama dalam industri nikel Indonesia. Aneka Tambang juga berkolaborasi dengan PT Industri Baterai Indonesia dan LG Energy Solution untuk menyuplai bahan baku baterai EV.

Harga sahamnya Rp1.605 dan market cap sebesar Rp38,56 triliun. Asetnya pada tahun 2021 sebesar Rp32,91 miliar dan tahun 2022 sebesar Rp33,63 miliar. Laba komprehensif tahun 2021 sebesar Rp2,19 miliar dan tahun 2022 mencapai Rp3,8 miliar.


4. PT Ifishdeco Tbk (IFSH)


Perusahaan ini fokus pada pertambangan bijih mentah nikel di Sulawesi Tenggara. Andalan dari Ifishdeco adalah aktivitas eksplorasi, pengembangan, dan penjualan nikel.

Harga saham emiten ini adalah Rp1.025, sedangkan market capnya mencapai Rp2,17 triliun. Aset yang dimiliki tahun 2021 sebesar Rp1,01 triliun dan tahun 2022 sebesar Rp1,09 triliun.


5. PT Resources Alam Indonesia Tbk (KKGI)


Perusahaan yang satu ini terus menjadi incaran investor dengan ekspansi produksi nikelnya di Sulawesi Tenggara. Selain bergerak di nikel, KKGI juga berencana meningkatkan produksi dan distribusi tambang batu bara.

Harga saham KKGI adalah Rp384 dengan market cap sebesar  Rp1,92 triliun. Aset yang dimiliki pada tahun 2021 adalah Rp2,03 triliun dan tahun 2022 sebesar Rp2,62 triliun. 


6. PT Central Omega Resources Tbk (DKFT)


Perusahaan ini bergerak di bidang pertambangan, pengolahan mineral, dan perdagangan hasil tambang. Perusahaan ini berperan penting pada penyediaan bijih nikel dan feronikel di Sulawesi Tengah.

Harga saham emiten DKFT adalah Rp134 sedangkan market capnya mencapai Rp755,53 miliar. Aset mereka pada tahun 2021 sebesar Rp2,24 triliun dan di tahun 2022 naik sedikit Rp2,37 triliun.

Mana jagoanmu nih, Be-emers?

Artikel ini juga tersedia dengan visual yang lebih menarik di Instagram Bisnis Muda lho, Be-Emers!

Pastikan kamu melihatnya dengan klik foto di bawah ini, ya!

Jangan lupa tinggalkan kritik, saran, atau masukan di kolom komentar!

Instagram Bisnis Muda

Instagram Bisnis Muda