Semangat pemudi SMA Sdh Cikarang pada perayaan 17 Agustus 2023 (dok.pribadi)
Likes
“Nasionalisme” berasal dari kata Latin “natio” yang berarti kelahiran, yang kemudian berkembang menjadi kata “nation” dalam bahasa Inggris yang berarti bangsa.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), nasionalisme diartikan sebagai paham untuk mencintai bangsa dan negara sendiri. Nasionalisme juga dapat diartikan sebagai perubahan sikap dan kesadaran nasional menjadi lebih terbuka, merubah closed society menjadi open society.
Pada dasarnya, nasionalisme merupakan suatu ideologi negara modern yang sejalan dengan demokrasi dan komunisme.
Dalam konteks Indonesia, nasionalisme tidak hanya berhubungan dengan ideologi negara modern, tetapi juga terlibat dalam tindakan nyata seperti mempertahankan keutuhan dan kedaulatan negara, memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa, serta meningkatkan kesejahteraan rakyat secara merata.
Hal ini mencerminkan aspek praktis dan filosofis dari nasionalisme, yang tidak hanya berkaitan dengan identitas politik saja, tetapi juga berhubungan erat dengan kesejahteraan dan persatuan masyarakat.
Gerakan awal nasionalisme Indonesia dimulai dengan organisasi Budi Utomo, yang diprakarsai oleh mahasiswa kedokteran Stovia di Jakarta.
Pergerakan nasional mempunyai tujuan yaitu menciptakan masyarakat yang maju, dan gerakan awal yang dilakukan oleh Budi Utomo bertujuan untuk memperbaiki kehidupan masyarakat Indonesia dibidang pendidikan.
Dua puluh tahun setelah Budi Utomo, pada tahun 1928, para pemuda menyadari pentingnya menyatukan negara, bangsa, dan bahasa Indonesia. Organisasi seperti Jong Java, Jong Celebes, dan Jong Sumatera berkontribusi, yang akhirnya diwujudkan dalam Sumpah Pemuda.
Sumpah Pemuda sendiri merupakan keinginan bangsa Indonesia untuk menentukan serta menemukan identitas, harga diri, rasa solidaritas untuk persatuan dan kesatuan bangsa menuju kemerdekaan Indonesia.
Lalu pada masa revolusi fisik kemerdekaan, para pemuda memainkan peran penting dengan membawa Soekarno-Hatta ke Rengasdengklok untuk memproklamasikan kemerdekaan Indonesia, mendorong semangat untuk mendirikan negara berdaulat.
Mahasiswa dan organisasi pemuda merupakan pemeran penting dalam perubahan tatanan pemerintahan Indonesia. Hal ini dapat membuktikan bagaimana nasionalisme telah mendorong lahirnya persatuan dan kesatuan pemuda.
Munculnya dinamika pergerakan nasional di Indonesia sejak kelahiran Budi Utomo pada tahun 1908 hingga menjelang masa proklamasi kemerdekaan menjadi wujud perkembangan nasionalisme di Indonesia.
Nasionalisme dipersepsikan sebagai pembangkit semangat kebangsaan sejak awal pergerakan nasional hingga terbentuknya negara kesatuan Republik Indonesia. Dan pada era globalisasi ini, seharusnya nasionalisme tetap dapat berperan sebagai tonggak semangat kebangsaan.
Namun pada kenyataannya, sekarang nasionalisme bukan lagi menjadi perekat untuk menjalin kekuatan kebangsaan, seperti dimasa dahulu ketika para pemuda membangun bangsa melalui proses Sumpah Pemuda.
Di masa ini, nasionalisme sudah tidak lagi terlihat sebagai suatu landasan untuk membangun persatuan bangsa, maupun menjaga keutuhan negara kesatuan. Melainkan, yang muncul adalah ancaman perpecahan akibat semangat nasionalisme dan primordialisme yang rendah.
Pemuda akan selalu menjadi peran strategis dalam setiap peristiwa yang terjadi. Tidak hanya pemuda pemudi di masa lalu, generasi muda Indonesia di masa kini juga merupakan tonggak penerus bangsa ini.
Keberlanjutan kemajuan bangsa tergantung pada tingginya semangat nasionalisme yang dimiliki oleh para generasi muda sekarang.
Mengapa demikian? Karena pemuda memiliki peran penting yang dapat mengubah persepsi terhadap suatu bangsa dan menjadi pilar bagi generasi sebelumnya untuk memajukan bangsa dengan ide-ide dan konsep yang berbasis ilmu, memiliki wawasan luas, serta berlandaskan pada nilai-nilai dan norma masyarakat.
Suatu bangsa hanya dapat bertahan apabila terdapat keinginan untuk hidup bersama, adanya jiwa dan pendirian rohaniah, dan juga adanya perasaan setia kawan yang besar.
Tentu juga dengan adanya hubungan kuat yang tidak hanya muncul dari kesamaan ras, bahasa, agama, atau batas negara saja, tetapi juga karena pengalaman sejarah yang mengajarkan untuk saling berkorban bersama-sama.
Diperlukan upaya serius untuk meningkatkan semangat nasionalisme pada generasi muda, khususnya pelajar Indonesia sebagai penerus bangsa.
Dapat dimulai dari hal yang paling dasar yaitu melalui pendidikan di sekolah, penggunaan bahasa Indonesia dengan baik, menghargai sesama, dan cinta akan produk-produk Indonesia.
Merangkum dari tulisan Martaniah (1990), ada 6 sikap nasionalis yang dapat kita terapkan di kehidupan sehari-hari, yakni: cinta terhadap tanah air dan bangsa dengan lebih mengutamakan kepentingan bangsa, berpartisipasi dalam pembangunan, menegakkan hukum dan menjunjung keadilan sosial, memanfaatkan iptek, menghindari sikap apatis, terbuka pada permbaharuan dan perubahan, serta berorientasi pada masa depan, berprestasi, mandiri dan bertanggung jawab dengan menghargai diri sendiri dan orang lain, dan juga siap berkompetisi dengan bangsa lain dan terlibat dalam kerjasama internasional.
Yuk kita sadar akan seberapa penting peran kita sebagai generasi muda bangsa Indonesia! Kita harus mampu menunjukan peran yang positif dengan tanggung jawab yang sudah diberikan untuk menjadi penerus bangsa ini.
Tidak hanya untuk kepentingan bangsa kita di masa yang akan datang, namun juga untuk menghargai perjuangan dan pengorbanan yang sudah dilakukan oleh para pemuda dan pahlawan di masa lalu.
Sejarah pergerakan nasional memang keren, tapi lebih keren jika kita juga mau ikut bergerak! :)
“Beri aku sepuluh pemuda maka akan ku guncangkan dunia” -Bung karno
Punya opini atau tulisan untuk dibagikan juga? Segera tulis opini dan pengalaman terkait investasi, wirausaha, keuangan, lifestyle, atau apapun yang mau kamu bagikan. Submit tulisan dengan klik "Mulai Menulis".
Submit artikelnya, kumpulkan poinnya, dan dapatkan hadiahnya!
Gabung juga yuk di komunitas Telegram kami! Klik di sini untuk bergabung.
Komentar
05 Dec 2023 - 15:01
Kereennn
04 Dec 2023 - 12:27
Tulisannya menarik. Tetap semangat menulis ya Elsi.