Bali Tidak Lagi ‘Murah’, Kata Bali Lovers

Bali (Foto: Canva)

Bali (Foto: Canva)

Like

Selama beberapa dekade, Bali telah dianggap sebagai salah satu tujuan wisata paling terjangkau di dunia. Tapi, menurut beberapa bali lovers sudah tidak begitu. 

Hal ini dirasakan oleh turis-turis bali yang datang dari mancanegara. Sebuah pengalaman dibagikan di grup Facebook Bali Bogans seperti yang diberitakan oleh media The Bali Sun.

Grup ini adalah grup yang didedikasikan untuk mereka-mereka yang katanya pecinta Bali dari Australia. Seorang traveler membagikan pengalamannya saat membayar tagihan setelah seharian jalan-jalan di Rock Bar Day Club di Jimbaran.

Turis tersebut mengirimkan foto struk atau tagihannya dengan maksud memberi peringatan kepada sesama turis yang sudah melakukan penganggaran untuk perjalanan mereka di Bali.

Dari postingan tersebut muncul perdebatan soal apakah Bali merupakan destinasi murah seperti yang selama ini diyakini oleh para wisatawan, terkhusus wisatawan mancanegara.


Baca Juga: Musim Liburan, Ini Tips Solo Traveling untuk Ciwi-Ciwi!


Katanya, Bali Sudah Tidak Murah Lagi


Kembali ke postingan dari turis tersebut. Di postingannya ia menunjukan bahwa turis tersebut dikenakan biaya Rp240.000 atau sekitar US$ 15 untuk dua botol air berukuran 380ml.

Sebagai gambaran, harga air minum kemasan 1,5 liter di Indomaret, Alfamart, atau bahkan warung pinggir jalan jarang yang lebih dari Rp 30.000.

Begitu pula di kwitansinya, terlihat dua botol kecil bir Bintang dibanderol Rp120.000, biasanya di toko sekitar Rp30.000, di kafe sekitar Rp 50.000. Harga ini belum termasuk biaya layanan tambahan sebesar 10 persen dan pajak.

Secara keseluruhan, harga yang tertera pada struk di Rock Bar setara dengan harga yang dikenakan di klub pantai, resor, dan restoran serupa di Bali selatan.

Baca Juga: Yuk Liburan, 9 Rekomendasi Tempat Wisata di Kalimantan Selatan!

Perdebatan di kolom komentar berlangsung seimbang. Setengahnya merasakan kemarahan atas kenaikan harga yang sangat tinggi, sementara yang lain melihatnya hanya sebagai bagian tak terpisahkan dari kunjungan wisatawan ke destinasi-destinasi sibuk.

Wisatawan yang sering berkunjung ke Bali berkomentar bahwa beberapa klub pantai, bar, restoran, dan kafe besar telah menjadi ‘perangkap turis’ di mana para tamu dikenakan harga premium hanya karena lokasi utama dan reputasi tempat tersebut.

Bagi banyak wisatawan Australia, Bali telah lama menjadi tujuan liburan yang mudah diakses dan terjangkau. Namun hal ini tampaknya mulai berubah, atau setidaknya sedikit lebih sulit untuk dicapai.

Liburan hemat di Bali masih sangat mungkin dilakukan, hanya saja perlu sedikit keluar jalur dan cerdas dalam mengatur pengeluaran.

Meningkatnya harga liburan di Bali, mulai dari meningkatnya biaya akomodasi hingga meningkatnya biaya makan di luar, mulai membuat wisatawan mencari tempat lain.

Punya opini atau artikel untuk dibagikan juga? Segera tulis opini dan pengalaman terkait investasi, wirausaha, keuangan, lifestyle, atau apapun yang mau kamu bagikan. Submit tulisan dengan klik "Mulai Menulis".

Submit artikelnya, kumpulkan poinnya, dan dapatkan hadiahnya!

Gabung juga yuk di komunitas Telegram kami! Klik di sini untuk bergabung.