Membedah Perbedaan Varian Kusta: Kusta Basah dan Kering

Membedah Perbedaan Varian Kusta: Kusta Basah dan Kering(Sumber: Freepik)

Membedah Perbedaan Varian Kusta: Kusta Basah dan Kering(Sumber: Freepik)


Kusta, atau yang secara medis dikenal sebagai lepra, merupakan penyakit yang sering diabaikan namun sebenarnya memiliki dampak yang sangat serius bagi kesehatan.

Penyakit ini disebabkan oleh bakteri Mycobacterium leprae dan memiliki masa inkubasi yang cukup panjang, membuatnya sulit untuk dideteksi dengan cepat. Meskipun demikian, penting untuk tidak menstigma individu yang terkena kusta dan menyadari bahwa kedua varian penyakit ini sama-sama mengancam.

Dikutip dari CNN, Dr. dr. Sri Linuwih Menaldi SW, SpKK(K), seorang ahli kulit dan kelamin dari FKUI-RSCM, menjelaskan bahwa kusta dapat menyebabkan mati rasa pada pasien. Penularannya tidaklah sederhana, walaupun dapat terjadi melalui udara.

Karena dampak mati rasa yang disebabkan oleh penyakit ini, sumber penularan kusta mungkin tidak disadari oleh pasien, sehingga penularan melalui percikan cairan pernapasan dapat terjadi, terutama pada individu dengan daya tahan tubuh yang lemah.

Perbedaan utama antara varian kusta basah dan kering terletak pada dampaknya pada saraf. Kusta kering, yang juga dikenal sebagai pausi basiler, cenderung menyebabkan kerusakan dan gangguan fungsi saraf.


Gejalanya sering kali menyerupai kulit kering dan bersisik, seringkali disalahartikan sebagai kondisi kulit lainnya seperti eksim atau panu. Meskipun begitu, bakteri kusta pada varian ini biasanya terdapat dalam jumlah sedikit atau bahkan hampir tidak ada.

Pengobatannya membutuhkan waktu sekitar enam bulan.

Di sisi lain, kusta basah atau multi basiler menyebabkan kerusakan saraf yang berlangsung lebih lambat. Kulit pasien cenderung tampak mengkilap terutama saat berkeringat. Pengobatan untuk varian ini membutuhkan waktu yang lebih lama, sekitar dua belas bulan.

Penting untuk diingat bahwa kedua varian kusta ini memiliki risiko serius jika tidak diobati. Oleh karena itu, penting bagi masyarakat untuk memahami perbedaan antara kusta basah dan kering serta menyadari gejalanya agar dapat segera mendapatkan perawatan yang sesuai.

Edukasi dan kesadaran masyarakat tentang pentingnya pencegahan dan deteksi dini kusta juga sangat diperlukan dalam upaya memerangi penyakit ini.

Melalui pemahaman yang lebih baik tentang perbedaan antara varian kusta, serta peningkatan kesadaran akan gejalanya, kita dapat bergerak maju dalam upaya memerangi penyebaran penyakit ini dan memberikan perawatan yang tepat kepada individu yang terkena dampaknya.