Dahsyatnya Hikmah Iktikaf! Tips Sukses Melaksanakan Iktikaf Selama Ramadhan

Like

Umrah di Sepuluh Malam Terakhir Bulan Ramadhan

Inilah cara terbaik dan luar biasa agar bisa full iktikaf. Tempat iktikafnya pun tempat yang paling utama di muka bumi ini, yaitu: Masjidil Haram.

Cara ini saya dapatkan dari ceramah tarawih seorang ustaz di malam kedua Ramadhan.  Umrah memang menjadi jalan yang lebih singkat untuk bisa beribadah di Masjidil Haram.

Kalau lewat ibadah haji, mungkin butuh bertahun-tahun, bisa sepuluh tahun lebih, tergantung kuota dan jenis hajinya. Sedangkan umrah, dapat dilakukan dengan cara yang lebih sederhana. 

Baca Juga: Nonis Berburu Takjil! Ini 3 Hikmah Lain Bulan Ramadhan

Dilihat dari keutamaan, umrah di bulan suci Ramadhan memang seperti ibadah haji. Menurut cerita ustaz saya, kondisi Masjidil Haram di sepuluh malam terakhir Ramadhan malah luar biasa banyak. 


Tentu, kondisi tersebut berbeda dengan banyak masjid di Indonesia. Menjelang Ramadhan berakhir, malah makin sepi. Istilahnya, shaf mengalami kemajuan!

Jika kita umrah di sepuluh malam terakhir bulan Ramadhan, kita bisa full menjalankan ibadah iktikaf di Masjidil Haram.

Lokasinya yang sangat jauh dari tanah air membuat kita tidak terganggu lagi dengan pekerjaan-pekerjaan duniawi kita. 

Disuruh ke kantor, eits, kita sedang umrah, sedang di luar negeri. Tidak mungkin akan datang saat itu juga. Diminta mudik, eits, kita sedang di Mekkah. Tidak mungkin juga ikut mudik. 

Memang, tidak bisa dipungkiri maupun dipungkanan, bahwa umrah memang butuh lebih banyak persiapan. Dari segi dana, kesempatan, kelapangan, dan kondisi fisik, semuanya berpengaruh terhadap rencana umrah kita. 

Baca Juga: Swiftonomics: Kini Vinyl Taylor Swift Jadi Salah Satu Penyumbang Inflasi di Inggris!

Dari segi dana, umrah ini memang membutuhkan biaya yang cukup besar. Akan tetapi, kita tidak boleh berpikir hanya orang yang mampu saja, dalam arti orang yang kaya saja, yang bisa umrah.

Sebab, Allah akan memampukan orang-orang yang pantas untuk berangkat ke sana. Sekali lagi, Allah yang akan memampukan. 

Dalam ceramah tarawih ustaz beberapa malam yang lalu, beliau menceritakan tentang seorang YouTuber yang mendatangi seorang buruh tani. Buruh ini menggarap tanah milik orang lain. Dari segi penghasilan, pastilah tidak seberapa. 

Ketika didatangi, si YouTuber bertanya tentang hal yang paling diinginkan oleh buruh tani tersebut. Rupanya, sang buruh tani meminta untuk bisa pergi ke Ka'bah.

Awalnya, YouTuber itu bingung, kenapa gambar Ka'bah? Mungkin YouTuber tersebut adalah nonmuslim. Ternyata, buruh tersebut sudah sangat lama memimpikan untuk bisa pergi ke sana.

Dari segi penghasilan, dikumpulkan, mungkin butuh puluhan tahun. Namun, karena itu tadi, Allah yang akan memampukan hamba-hambaNya, buruh tani tersebut berangkat juga.

Masya Allah.  Jika ternyata kita belum bisa full iktikaf di Masjidil Haram, maka yang bisa kita lakukan sekarang adalah full berharap, full berdoa, full meminta, dan full merengek kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala! 

Tentunya, sambil tetap berusaha agar bisa iktikaf di masjid-masjid terdekat. Kalau belum bisa diambil semua, jangan ditinggalkan semua. Begitu bukan? 

#30hariramadhanbercerita

----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Punya opini atau tulisan untuk dibagikan juga? Segera tulis opini dan pengalaman terkait investasi, wirausaha, keuangan, lifestyle, atau apapun yang mau kamu bagikan. Submit tulisan dengan klik "Mulai Menulis".
 
Submit artikelnya, kumpulkan poinnya, dan dapatkan hadiahnya!
 
Gabung juga yuk di komunitas Telegram kami! Klik di sini untuk bergabung