Likes
Kerugian ekonomi yang substansial yang ditimbulkan sebagai akibat dari hal ini hanya akan semakin memperburuk kondisi negara.
Kerusakan yang dihasilkan oleh penambangan ilegal di Bangka Belitung sungguh memprihatinkan dan menuntut adanya peraturan yang lebih ketat serta penegakan hukum yang lebih efektif.
Tentu saja, hal ini bukanlah tugas yang mudah, namun jika tidak segera diatasi, kerusakan lingkungan dan kerugian finansial yang ditimbulkan oleh praktik ilegal ini hanya akan semakin menggila.
Diperlukan keberanian dan komitmen dari berbagai pihak, baik itu pemerintah, masyarakat, maupun pelaku usaha, untuk bekerja sama mencegah praktik ilegal ini terus berlangsung.
Tanpa adanya upaya bersama, masa depan Bangka Belitung dan negara ini secara keseluruhan akan semakin suram.
Baca Juga: Sosok Terkaya Kasus Korupsi Timah Senilai Rp271 Triliun
Kita semua memiliki tanggung jawab untuk melindungi lingkungan dan kekayaan alam yang dimiliki oleh negara kita.
Jika tidak sekarang, kapan lagi? Semua tergantung pada langkah-langkah konkret yang akan kita ambil dalam menghadapi tantangan ini.
Semoga kita semua dapat bersatu dan bekerja sama demi kebaikan bersama.
Baca Juga: Dampak Korupsi Timah PT Timah Tbk, Rugikan Negara Hingga Rp 271 Triliun
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Punya opini atau tulisan untuk dibagikan juga? Segera tulis opini dan pengalaman terkait investasi, wirausaha, keuangan, lifestyle, atau apapun yang mau kamu bagikan. Submit tulisan dengan klik "Mulai Menulis".
Submit artikelnya, kumpulkan poinnya, dan dapatkan hadiahnya!
Gabung juga yuk di komunitas Telegram kami! Klik di sini untuk bergabung
Komentar
08 Apr 2024 - 20:36
Perasaan dari awal komunitas peduli lingkungan sudah gembor-gembor soal pertambangan timah ini. Sekarang baru viral setelah ancur-anvuran, lingkungan rusak ehh uangnya dikorup. Gak tanggung lagi korup, sampai gak kebayang seberapa banyak uang yang hilang
08 Apr 2024 - 20:35
Waduh banyak juga ya 271 T