Makna Lebaran Anak Muda dan Orang Tua: Meski Beda Gaya, Makna Persaudaraan Tetap Sama

Like

Apa Makna Lebaran Bagi Anak Muda?

Benarkah anak muda generasi Z masih dan mau menemukan makna Idul FItri seperti pendahulunya?  Di generasi sebelumnya keluarga besar jadi peran penting dan hubungan persaudaraan terikat mendalam meskipun dipisahkan dalam jarak dan tempat.

Di generasi Z (17-24 tahun) 58,34 persen, ada gejala atau indikasi mereka lebih lekat dengan keluarga inti saja. Lebaran menjadi bermakna ketika merayakan bersama keluarga ini saja.

Sementara 23,6 persen  mengatakan Idul Fitri sangat berkesan jika dirayakan dengan keluarga besar. Sisanya 18,1 persen mengatakan membutuhkan kehadiran keluarga besar dan inti sekaligus dalam rayakan lebaran.
 


Dimensi Perayaan Lebaran

Ada perbedaan persepsi antara generasi dewasa dan generasi muda tentang hal-hal yang tidak disukai, tekanan-tekanan yang dihadapi Masyarakat menghadapi momen lebaran. 

Untuk generasi dewasa menghadapi Lebaran adalah tekanan ekonomi karena banyak kebutuhan, kenaikan harga kebutuhan pokok dan harga tiket yang naik drastis, kemacetan,  kepadatan di jalan dan tempat rekreasi, wisata.


Baca Juga: Sejarah Salat Idul Fitri dan Keutamaanya

Sementara generasi muda justru tidak menyukai pola kekerabatan yang terlalu melebar sebenarnya tidak dapat dipahami sebagai kekerabatan, yang penting menurut mereka adalah keluarga inti dan makna dari perayaan Idul Fitrinya saja.

 


Pemaknaan Idul Fitri

Sebagian besar warga berpendapat  bahwa pemaknaan lebaran ada dua dimensi.  Pemaknaan pertama adalah menjaga nilai luhur kekerabatan, fitrah dengan berjumpa dengan kerabat dan asal di kampung.

Pemaknaan kedua adalah realitas dari momen perayaan Idul Fitri, tingginya pengeluaran, kenaikan harga dan ekspektasi standar sosial dari kerabat yang sebenarnya di luar dari makna sebenarnya.

Baca Juga: 4 Makna Idul Fitri: Bukan Cuma Bermaaf-Maafan!

Diharapkan tetap melakukan kebaikan dalam segala kesulitan hidup. Mari kembalilah kepada makna sesungguhnya, jalan fitrah yang hakiki, menjadi manusia yang memperbaiki diri, memaafkan dan merenung.  Kemenangan untuk tetap taat beribadah dan baik dalam bersikap terhadap sesama.



----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Punya opini atau tulisan untuk dibagikan juga? Segera tulis opini dan pengalaman terkait investasi, wirausaha, keuangan, lifestyle, atau apapun yang mau kamu bagikan. Submit tulisan dengan klik "Mulai Menulis".
 
Submit artikelnya, kumpulkan poinnya, dan dapatkan hadiahnya!
 
Gabung juga yuk di komunitas Telegram kami! Klik di sini untuk bergabung