Sebuah Catatan: Memahami Makna THR dari Pengalaman Tak Terlupakan

Momen Idul Fitri merupakan puncak kemenangan dari puasa Ramadan, sebuah momen penting yang ditunggu banyak orang Indonesia, dimana sebagian besar penduduknya beragama Islam. Selain mudik, ada juga bagian dari lebaran yang tak terpisahkan yaitu THR.

THR bukan sekedar tunjungan dari perusahaan kepada para karyawannya atau tradisi bagi-bagi uang baru/lama kepada anak-anak. Namun, THR memiliki akar budaya, sejarah dan makna yang dalam secara umum terlebih secara pribadi.

Secara pribadi tentu kehadiran THR ini memiliki ragam makna yang lebih luas dan dalam, tergantung siapa pemberi dan penerima. Hanya individu yang bersangkutan yang bisa menjabarkan maknanya.

Namun, yang pasti THR mempunyai tempat tersendiri di hati masyarakat Indonesia  bahwa THR merupakan simbol kemurahan hati, semangat kebersamaan, dan kegembiraan dalam memberi.

Sebagai individu, saya juga memiliki pengalaman pribadi yang tak terlupakan mengenai penerimaan THR. Saat itu, saya masih seorang santri di pondok pesantren. Di luar jam pelajaran, saya bekerja sebagai guru di sebuah taman pendidikan Al Qur'an dan berjualan baju muslim milik pengasuh pondok.


Tahun itu, saya berharap bisa membelikan baju untuk ibu dengan uang yang saya miliki. Tiba-tiba, pengasuh pondok memanggil dan menyuruh saya memilih baju untuk THR.

Baca Juga: THR Sekadar Numpang Lewat! Lakukan Hal ini Agar Awet sampai Tahun Depan

Dari beberapa baju yang disodorkan, ternyata ada salah satu baju yang ingin saya beli buat ibu. Sungguh betapa bahagia dan bersyukurnya hati saya kala itu. Momen tersebut menjadi bukti nyata dari kebaikan dan keberkahan pemberian THR.

Sungguh betapa bahagia dan bersyukurnya hati saya kala itu. Alhamdulillah, momen indah tak terlupakan. Semoga THR tersebut tetap mengalirkan amal kebaikan dan keberkahan untuk semuanya.
 

Dari pengalaman ini, saya mengerti, THR bukan hanya tentang pemberian uang tetapi lebih dari itu, THR memiliki makna yang dalam.

 

Memberikan THR dapat membahagiakan baik bagi penerima maupun pemberi. Senyuman terkembang di wajah pemberi dan penerima amplop THR.

Kebahagiaan itu tidak hanya dirasakan oleh penerima tetapi juga oleh orang yang memberikannya. Ini menciptakan lingkaran positif di mana setiap pihak merasa dihargai dan dicintai.

 

Dengan memberikan THR, kita menunjukkan perhatian dan kepedulian kita terhadap kebutuhan dan kebahagiaan keluarga dan orang-orang yang kita sayangi.

THR menjadi bentuk nyata dari kepedulian kita terhadap kesejahteraan orang lain, yang pada akhirnya menumbuhkan rasa persaudaraan dan kebersamaan.

Baca Juga: 5 Rekomendasi Tempat Alokasi Dana THR Supaya Cuan Maksimal!