Kenali Tanda-Tanda Post Holiday Blues yang Bikin Enggak Semangat Setelah Liburan

Ilustrasi Post Holiday Blues (Sumber gambar: Canva)

Ilustrasi Post Holiday Blues (Sumber gambar: Canva)

Like

Melepas penat, refreshing dan "mengisi" semangat baru biasanya menjadi tujuan utama dari berlibur. Dengan mengunjungi tempat-tempat wisata, mencicipi kuliner khas, dan menikmati pemandangan alam yang indah kita bisa meningkatkan hormon endorphin yang menimbulkan perasaan bahagia dan recharging semangat untuk menjalani aktivitas selanjutnya. 

Namun terkadang tidak sedikit juga yang merasakan efek mood drop atau bahkan demotivasi untuk bekerja kembali setelah libur panjang.

Siapa yang pernah merasakan efek seperti itu setelah liburan panjang? Pernah dengar istilah vacation blues? Yuk kita bahas bersama. 

Baca Juga: 6 Workshop Kerajinan Tangan yang Lagi Trend, Wajib Kamu Coba!

Dilansir dari beberapa sumber di google, vacation blues atau disebut juga dengan sindrom pasca liburan (post holiday blues) merupakan perasaan negatif yang timbul setelah selesai berlibur.


Gejala-gejala yang muncul bisa menyerupai gejala gangguan kecemasan ataupun gangguan emosi seperti insomnia, susah fokus, gampang lelah, merasa cemas, dan mood drop atau perasaan sedih yang terus menerus. 



Apa Pemicu Gejala Post Holiday Blues?

Post holiday blues biasanya dipicu oleh beberapa faktor seperti financial stress atau pengeluaran selama liburan yang memicu gangguan kecemasan.

Baca Juga: Rahasia Kebudayaan Jawa: 13 Pantangan yang Harus Dipatuhi

Biasanya ketika liburan banyak yang tidak mengontrol terkait biaya pengeluaran karena merasa "aji mumpung" dan ingin memiliki pengalaman liburan yang memuaskan.

Namun hal tersebut akan berdampak ke financial stress setelah liburan karena over budget
 

Ilustrasi Budget/Canva

Ilustrasi Budget/Canva


Ada juga faktor yang melibatkan perasaan seperti perasaan kehilangan karena berpisah dengan teman atau keluarga setelah liburan selesai, seasonal affective disorder (SAD) atau perubahan suasana dari liburan ke aktivitas harian, juga dari faktor kesehatan mental yang bisa berdampak lebih buruk ketika selesai liburan.