5 Strategi Mengatur Keuangan Pasca Lebaran

Ilustrasi (Dokumentasi Pribadi)

Ilustrasi (Dokumentasi Pribadi)

Like

Rumus mengatur keuangan setiap orang pasti berbeda.


Tentu hal itu sangat berhubungan dengan pengaturan antara pemasukan dan pengeluaran. Adapun alokasi pengeluaran yang lazim adalah biaya  kewajiban, kebutuhan dan keinginan.

Dalam hal pengelolaan antara pemasukan dan pengeluaran, sesungguhnya ada orang yang pintar dalam mengaturnya.

Orang sering menyebutnya sebagai orang yang “tidak lebih besar pasak dari tiang” alias tidak lebih besar pengeluarannya daripada pemasukan.

Baca Juga: Boncos Paska Lebaran: 7 Tips Perencanaan Anggaran Keuangan yang Bisa Diterapkan!

Ada juga orang yang dapat mengatur keuangan bukan sekedar adanya keseimbangan pemasukan dan pengeluaran saja.


Bisa dibilang, orang ini adalah orang yang bijak mengatur keuangan, karena mampu untuk menyisihkan dari pemasukannya untuk tabungan secara disiplin dan konsisten.

Tetapi, perlu diingat, bahwa mengatur keuangan itu memang tidaklah mudah. Ada banyak tantangan yang mungkin membuat seseorang gagal mengatur keuangan.

Misalnya, ketidakmampuan untuk melawan keinginan dan godaan, karena adanya pengeluaran yang tidak terduga dalam jumlah yang besar, atau saat menjalani sebuah perayaan.

Seperti baru-baru ini, masyarakat baru melewati perayaan lebaran. Tentunya masa ini akan berbeda dengan sebelumnya, bahwa pasti ada peningkatan pengeluaran.

Setelah berbelanja untuk kebutuhan lebaran, memberi THR, biaya silaturahmi, dan yang lainnya, menyebabkan sebagian orang terkuras keuangannya.

Baca Juga: Financial Freedom di Usia Muda? Tips Menggapai Kebebasan Finansial dari Hal Sederhana!

Oleh karena itu, mengatur keuangan kembali pasca lebaran sangat penting. Setidaknya ada beberapa langkah yang bisa dilakukan.

Pertama, melakukan evaluasi atas pengeluaran. Melalui evaluasi tersebut, diharapkan dapat menjadi pembelajaran atas kegagalan dalam mengatur keuangan, sehingga dapat membangun kesadaran dan pemborosan tidak terulang kembali.