Di Balik Suksesnya Pestapora: Harus ‘To The Point’ untuk Menggaet Mass Market

Kiki Aulia Ucup promotor festival musik Pestapora. (Sumber gambar: merahputih.com)

Kiki Aulia Ucup promotor festival musik Pestapora. (Sumber gambar: merahputih.com)

Like

Be-emers mungkin sudah tidak asing dengan nama Kiki Aulia Ucup. Dia adalah orang di balik kesuksesan Pestapora, salah satu festival musik terbesar di Indonesia.

Sebagai seorang promotor pertunjukan musik namanya santer jadi topik pembicaraan dan jadi idola banyak remaja.

Berkat tangan dinginnya, tahun lalu Pestapora sukses menjual sebanyak 97.000 tiket selama 3 hari. Mereka juga berhasil mengundang ratusan performer hingga mendatangkan sponsor besar yang siap membiayai rangkaian pertunjukan tersebut.

Sebelum mendirikan intellectual property (IP) dengan nama Pestapora dirinya sudah malang-melintang di industri pertunjukan musik skala nasional.

Pernah menjadi kurator di Soundrenaline dan program director di Synchronize Festival.


 

Perlu To The Point untuk Menggaet Mass Market

Menurut Kiki Aulia Ucup untuk memperoleh audiens dengan segmentasi pasar yang luas promotor harus “to the point” terhadap apa yang mereka jual.


Seperti halnya dengan Pestapora, namanya dirancang agar secara gamblang dapat menggambarkan apa yang hendak disuguhkan pada audiens. 

“Ketika ditanya makna di balik nama Pestapora, ya sesuai namanya gue pengen buat pesta pora,” ungkapnya dalam sebuah wawancara.

Menurutnya audiens akan lebih mudah membeli produk yang familier dengan apa yang mereka temui dalam keseharian.

Baca Juga: 5 Rekomendasi Film Terbaik untuk Menemani Momen Lebaran 2024

Begitu juga dalam segi pemasaran, Pestapora identik dengan identitas visual berupa buah-buahan di media sosial ataupun website-nya.

Hal ini juga tidak dikonsepkan dengan makna tersirat yang berbagai macam, tetapi hanya karena Ucup menganggap buah melambangkan ‘kesegaran’.

Hal ini sejalan dengan semangat Pestapora yang penuh dengan kejutan dan menampilkan sesuatu yang segar setiap gelarannya.