sumber gambar Kompas.com
Likes
Hi Be-emers, saat ini sedang ramai kenaikan UKT yang dibilang tidak manusiawi. Namun, sebenarnya bukan hanya UKT, tetapi hal ini mencakup semua biaya pendidikan di setiap jenjang.
Suka tidak suka biaya pendidikan di negara kita tercinta ini terbilang cukup mahal. Kenaikan terus berlangsung di setiap tahunya.
Hal tersebut menjadi tantangan tersendiri bagi banyak orang tua. Namun, dengan perencanaan yang matang dan langkah-langkah strategis, orang tua dapat menyiapkan dana pendidikan anak mereka secara efektif.
Berikut ini adalah panduan lengkap tentang langkah-langkah yang dapat diambil untuk menyiapkan dana pendidikan anak.
Suka tidak suka biaya pendidikan di negara kita tercinta ini terbilang cukup mahal. Kenaikan terus berlangsung di setiap tahunya.
Hal tersebut menjadi tantangan tersendiri bagi banyak orang tua. Namun, dengan perencanaan yang matang dan langkah-langkah strategis, orang tua dapat menyiapkan dana pendidikan anak mereka secara efektif.
Berikut ini adalah panduan lengkap tentang langkah-langkah yang dapat diambil untuk menyiapkan dana pendidikan anak.
Langkah-Langkah Mempersiapkan Dana Pendidikan
1. Memahami Kebutuhan Anak
Langkah pertama yang harus dilakukan adalah memahami kebutuhan pendidikan anak. Hal ini meliputi berbagai aspek seperti jenis sekolah yang diinginkan (negeri atau swasta), jenjang pendidikan (dari TK hingga perguruan tinggi), dan biaya lain-lain yang terkait seperti biaya ekstrakurikuler, seragam, buku, dan transportasi.
Baca Juga: Beda Biaya Pendidikan Anak Tiap Jenjang, Ini Jumlah yang Mesti Kamu Siapkan!
Baca Juga: Beda Biaya Pendidikan Anak Tiap Jenjang, Ini Jumlah yang Mesti Kamu Siapkan!
2. Rincian Biaya Pendidikan
Setelah memahami kisaran kebutuhan pendidikan selanjutnya kita mulai dengan merincinya.
Pertama, kita rinci biaya masuk dan uang pangkal. Biaya ini biasanya dibayarkan di awal masuk sekolah atau perguruan tinggi.
Kedua, SPP (Sumbangan Pembinaan Pendidikan). Biaya ini merupakan biaya bulanan atau tahunan yang harus dibayarkan secara rutin.
Ketiga, biaya tambahan. Biaya ini meliputi biaya buku, seragam, kegiatan ekstrakurikuler, karya wisata, perpisahan dan lain-lain.
Setelah memahami secara rinci biaya-biaya ini, selanjutnya kita bisa membuat estimasi kebutuhan dana pendidikan yang lebih akurat.
Pertama, kita rinci biaya masuk dan uang pangkal. Biaya ini biasanya dibayarkan di awal masuk sekolah atau perguruan tinggi.
Kedua, SPP (Sumbangan Pembinaan Pendidikan). Biaya ini merupakan biaya bulanan atau tahunan yang harus dibayarkan secara rutin.
Ketiga, biaya tambahan. Biaya ini meliputi biaya buku, seragam, kegiatan ekstrakurikuler, karya wisata, perpisahan dan lain-lain.
Setelah memahami secara rinci biaya-biaya ini, selanjutnya kita bisa membuat estimasi kebutuhan dana pendidikan yang lebih akurat.
3. Menentukan Target Dana Pendidikan
Setelah memahami kebutuhan pendidikan dengan merinci, langkah berikutnya adalah kita bisa menentukan target dana pendidikan.
Hal ini meliputi penetapaan berapa jumlah dana yang harus disiapkan untuk setiap jenjang pendidikan anak.
Untuk lebih jelasnya, berikut contoh perhitungan target dana pendidikan.
Baca Juga: 10 Juta Gen Z Menganggur, Solusi Apa yang Bisa Ditawarkan?
Hal ini meliputi penetapaan berapa jumlah dana yang harus disiapkan untuk setiap jenjang pendidikan anak.
Untuk lebih jelasnya, berikut contoh perhitungan target dana pendidikan.
Baca Juga: 10 Juta Gen Z Menganggur, Solusi Apa yang Bisa Ditawarkan?
Contoh Perhitungan Target Dana
Jika biaya pendidikan TK hingga perguruan tinggi diestimasikan mencapai Rp500 juta, orang tua perlu membagi target dana tersebut ke dalam beberapa tahap, misalnya:
- TK: Rp 50 juta
- SD: Rp 100 juta
- SMP: Rp 100 juta
- SMA: Rp 100 juta
- Perguruan Tinggi: Rp 150 juta
- TK: Rp 50 juta
- SD: Rp 100 juta
- SMP: Rp 100 juta
- SMA: Rp 100 juta
- Perguruan Tinggi: Rp 150 juta
Setiap tahap harus dihitung dengan mempertimbangkan inflasi pendidikan yang berkisar antara 10-15% per tahun.
4. Memilih Instrumen Investasi yang Tepat
Untuk mencapai target dana pendidikan, mengandalkan penghasilan utama mungkin akan sedikit repot. Maka kita harus memilih instrumen investasi yang tepat. Berikut beberapa pilihan yang dapat dipertimbangkan:
Tulis Komentar
Anda harus Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.