“How To Make Millions Before Grandma Dies”, Drama Keluarga yang Menguras Air Mata

Salah satu scene dalam film How To Make Million Before Grandma Dies. (Sumber gambar: X/simonchouchou)

Salah satu scene dalam film How To Make Million Before Grandma Dies. (Sumber gambar: X/simonchouchou)

Like

Salah satu film produksi Thailand sedang merambah di bioskop-bioskop dalam negeri. Berjudul “How To Make Millions Before Grandma Dies”, film ini mendapat apresiasi dari berbagai macam pihak dan sempat viral di berbagai media sosial.

Mengangkat cerita mengenai drama keluarga, sang sutradara Patt Bonnitipat, berhasil membungkus realitas dengan drama dan komedi yang apik.

Hal ini pula yang membuat film ini bisa ditonton oleh mereka dari berbagai macam usia.  Melansir data dari Klikfilm, sampai tanggal 25 Mei 2024 film ini sudah disaksikan 1,35 juta kali sejak penayangan perdananya di 15 Mei 2024.

Ini jadi film Thailand pertama yang memperoleh penonton terbanyak sepanjang masa di tanah air. Apa sebenarnya yang membuat film ini membekas di hati penonton? Ini beberapa alasannya untuk Be-emers!

 

Sepenggal Kisah Tentang Keluarga Besar

Premis cerita dari film ini adalah tentang M Thanatip, seorang cucu yang mengetahui umur neneknya yang sudah tidak lama lagi karena terserang kanker.

Baca Juga: Resensi Film Triple 9 (2016): Ketegangan dan Aksi Tanpa Henti dalam Dunia Kriminal yang Gelap


Awalnya, M tidak terlalu peduli dengan apa yang terjadi pada neneknya. Akan tetapi, semuanya berubah karena dirinya terinspirasi dari sepupunya bernama Mui, yang berhasil mendapatkan bagian terbesar dari warisan kakeknya.

Dari sanalah M meninggalkan pekerjaannya sebagai streamer game online dan coba merawat neneknya. Semuanya atas latar belakang ingin mendapat warisan besar kalau-kalau neneknya meninggal. Akan tetapi, selama bersama Amah dirinya mengalami banyak kejadian yang mengubah sudut pandangnya.

M berhadapan dengan realita keluarga besarnya yang selama ini dia hiraukan. Bersama Amah selama beberapa saat memberikannya waktu untuk melihat cara Amah menyayangi setiap anak dan cucunya. Hingga pada akhirnya hal-hal materil yang awalnya jadi tujuan M pudar perlahan.