Dampak Negatif Kepemimpinan Micromanagement yang Masih Banyak Terjadi di Dunia Kerja

Ilustrasi Kepemimpinan Micromanagement (Sumber gambar: Canva)

Ilustrasi Kepemimpinan Micromanagement (Sumber gambar: Canva)

Like

Be-emers, pernah punya pengalaman bekerja dengan kondisi terlalu diawasi oleh atasan yang terkesan mereka tidak mempercayai kinerja bawahannya?

Jika iya, itu artinya atasan kamu menerapkan gaya kepemimpinan micromanagement yang bisa memberikan dampak negatif bagi pekerja dan perusahaan lho

Micromanagement merupakan cara yang diterapkan oleh seorang atasan ketika memimpin tim dengan melakukan perhatian, pengawasan dan pengendalian terhadap kinerja anak buah secara berlebihan.

Biasanya para atasan ini akan terlibat secara langsung untuk mengontrol dan ikut campur secara rinci di pekerjaan anak buahnya.

Kebiasaan tersebut ternyata berisiko memberikan dampak buruk bagi pekerja dan perusahaan. 


Baca Juga: Pemerintah Potong 3% Gaji Karyawan Usai Regulasi Tapera Terbit, Akankah Efektif bagi Pekerja?
 

Kepemimpinan micromanagement/Canva

Kepemimpinan micromanagement/Canva


Berdasarkan hasil survei yang dilakukan terhadap para pekerja di Amerika, gaya kepemimpinan micromanagement lebih banyak memberikan dampak negatif bagi para pekerja karena bisa menurunkan produktivitas karyawan hingga 55%.

Para karyawan yang menjadi responden mengaku merasa tertekan dan stres dengan kondisi tersebut sehingga mereka tidak bisa meningkatkan kinerja mereka secara profesional. 

Penurunan produktivitas kinerja adalah salah satu dampak negatif dari penerapan gaya kepemimpinan micromanagement, penurunan produktivitas karyawan yang sudah pasti akan berpengaruh terhadap performa perusahaan.

Baca Juga: Simpanan Tapera: Semua Pekerja Bisa Punya Rumah dari Potong Gaji?

Ketika ada atasan atau pemimpin yang menerapkan gaya micromanagement di suatu perusahaan maka besar kemungkinan akan sulit mencapai target perusahaan karena pemimpin cenderung bersifat perfeksionis sehingga kurang percaya kepada kinerja timnya. 

Dampak lainnya yakni kepemimpinan micromanagement yang rentan menimbulkan stres terhadap tim atau karyawannya karena mereka tidak diberikan kebebasan untuk menyampaikan ide atau inovasi yang bisa jadi sangat bermanfaat untuk perusahaan.