Penolakan Tapera, Bukti Rendahnya Kepercayaan Masyarakat Terhadap Pemerintah?

Like

3. Penolakan Masyarakat Merupakan Fenomena Sosial

Penolakan terhadap Tapera bukan hanya sekadar ketidakpuasan terhadap sebuah program. Namun juga merupakan refleksi dari kepercayaan yang menurun terhadap pemerintah.

Beberapa faktor yang mempengaruhi fenomena ini antara lain:

a).Transparansi dan Akuntabilitas Rendah.

Salah satu alasan utama penolakan adalah kurangnya transparansi dan akuntabilitas dalam pengelolaan dana Tapera.

Banyaknya kasus korupsi membuat Masyarakat khawatir dana yang ditabung tidak aman dan berakhir hilang.

 

b). Pengalaman Buruk dengan Program Sebelumnya.

Banyak program-program pemerintah sebelumnya yang dianggap gagal atau tidak memberikan hasil yang diharapkan. Hal ini membuat mereka skeptis terhadap janji-janji pemerintah.

 

c). Komunikasi yang Kurang Efektif.

Kurangnya sosialisasi dan penjelasan yang jelas mengenai manfaat dan mekanisme kerja Tapera membuat masyarakat bingung dan curiga.


Pemerintah belum berhasil meyakinkan masyarakat tentang keuntungan jangka panjang dari program ini.

Baca Juga: Pusing Gara-Gara Tapera, Potongan yang Jadi Polemik di Masyarakat!

 

4. Krisis Kepercayaan Terhadap Pemerintah

Penolakan terhadap Tapera adalah bagian dari krisis kepercayaan yang lebih luas terhadap pemerintah.

Krisis ini tidak muncul begitu saja, melainkan hasil dari berbagai isu yang menggerogoti kepercayaan publik selama bertahun-tahun.

Beberapa sebab krisis kepercayaan terjadi karena beberapa alasan yang meliputi:

a). Korupsi yang Meluas.

Kasus-kasus korupsi di berbagai tingkat pemerintahan telah merusak kepercayaan publik. Masyarakat skeptis terhadap kemampuan pemerintah mengelola dana publik dengan jujur dan efisien.
 

b). Kegagalan Pelayanan Publik.

Pemerintah dinilai gagal dalam menyediakan layanan publik yang memadai, seperti kesehatan, pendidikan, dan infrastruktur.

Sehingga menambah ketidakpuasan masyarakat yang menganggap pemerintah tidak mampu memenuhi kebutuhan dasar mereka.
 

c). Ketidakseimbangan Ekonomi.

Ketimpangan ekonomi yang semakin lebar membuat banyak masyarakat merasa tidak diuntungkan oleh kebijakan pemerintah.

Masyarakat melihat bahwa kebijakan-kebijakan yang ada hanya menguntungkan kelompok elit daripada rakyat biasa.