Kesuksesan Vanilla Hijab dalam Menciptakan Tren Hijab Indonesia

sumber: vanillahijab.com

sumber: vanillahijab.com

Like

Beberapa akhir tahun ini kita bisa melihat adanya tren berhijab di kalangan masyarakat Indonesia. Dengan memiliki penduduk yang mayoritas muslim, kebutuhan hijab di Indonesai dari waktu ke waktu semakin meningkat.

Salah satu faktor munculnya tren hijab ini juga ternyata dipengaruhi munculnya bisnis hijab yang mulai menjamur. Bisnis hijab yang menjadi salah satu pelopor munculnya tren hijab di Indonesia salah satunya ialah Vanilla Hijab.

Bisnis hijab berbasis online ini didirikan oleh seorang pengusaha muda bernama Atina Maulia. Kesuksesanya merintis Vanilla Hijab bersama kakaknya, Intan Kusuma Fauzia, dapat terlihat dari pengikutnya di Instagram sudah mencapai 1,7 juta dan juga seluruh produknya selalu menjadi incaran para hijabers Indonesia.

Dibalik kesuksesannay tersebut, ternyata perjalanan Atina saat pertama kali merintis Vanilla Hijab tidaklah mudah. Kisahnya membangun bisnis manis semanis vanilla ini pernah disampaikan Atina dalam Kumparan, ternyata berawal saat ia mengalami titik balik dalam kehidupannya.
 

Bangkit dengan memulai mimpi baru lewat berbisnis.

Ide memulai bisnis hijab berawal dari keinginan Atina menghasilkan uang sendiri untuk bisa melunasi biaya kuliah dan juga pengobatannya secara mandiri. Saat itu, Atina mengalami titik balik kehidupannya karena terkena penyakit autoimun yang menyebabkannya harus cuti berkuliah di Teknik Perminyakan ITB.

Berada di fase yang membuatnya cukup depresi, Atina berusaha bangkit dengan membangun mimpi baru. Mimpinya untuk bekerja di perusahaan minyak ia ganti dengan pencarian peluang bisnis yang sekiranya bisa menghasilkan uang sendiri dengan fisiknya yang terbatas.

 

Melihat peluang bisnis hijab dari Instagram.

Atina memutuskan untuk merintis bisnis hijabnya setelah melihat Instagram milik Dian Pelangi. Saat itu, Atina melihat para penjual hijab yang ia temukan dari postingan Dian Pelangi sepertinya mudah dalam menjual produknya karena hanya satu ukuran saja, tidak seperti pakaian yang memiliki berbagai ukuran.

Vanilla Hijab akhirnya dibentuk pada tahun 2013. Penjualan hijab pertama kali dilakukannya dengan mengambil bahan di Pasar Mayestik yang bahkan hanya ia foto saja. Dari foto tersebut ia unggah di Instagram dan baru ia beli bahannya jika sudah ada yang memesan lewat WhatsApp.

Pada tahun kedua atau ketiga, Atina memutuskan untuk membuat produk sendiri karena mulai mahalnya bahan di Mayestik dan juga bosan dengan barang yang ada di Thamrin City serta Tanah Abang. Dibantu dengan keluarga, akhinya Atina mulai membuat hijab sendiri dengan menggaet penjahit keliling.
 

Sukses bertahan dalam bisnis online shop.

Dari promosi lewat Instagram, kini Vanilla Hijab telah berkembang dengan memasarkan produknya melalui website resminya. Vanilla Hijab mampu bertahan dan bahkan telah berkembang dengan menjual beragai busana muslim secara online.

Bahkan pada tahun lalu, Vanilla Hijab sukses menggelar fashion show sendiri di Aquatic Stadium Istora Senayan. Fashion show ini sukses digelar berkat bantuan influencer yang selalu mendukung Vanilla Hijab sehingga bisa banyak dikenal oleh para hijabers.

Berkat kesuksesannya juga, Atina bisa menjalin kerja sama dengan Aksi Cepat Tanggap dengan berkolaborasi bersama Vanilla Hijab untuk menyumbangkan seluruh hasil penjualannya untuk para pengungsi di Suriah. Atina bahkan ikut terjun langsung ke Suriah dalam aksi sosialnya ini.

Vanilla Hijab telah dicap sebagai pencipta tren hijab di Indonesia. Selain itu bisnis onlinenya ini juga disebut sebagai salah satu pioneer online shop yang mampu terus mengembangkan bisnisnya hingga saat ini.

Berkat kenekatan dan juga semangat dari lingkukan sekitar untuk terus berkembang, Atina terus mengembangkan berbagai produk hijab dan juga busana muslim koleksi Vanilla Hijab.