Menghapus Stigma Negatif dan Membangun Potensi Gen Z di Dunia Kerja

sumber gambar sorogan.id

sumber gambar sorogan.id

Like

Tentu kita tidak asing dengan keluhan mengenai karakter gen Z. Stigma negatif telah melekat pada generasi ini.

Pernyataan bahwa mereka kurang disiplin, tidak memiliki etos kerja yang kuat, dan terlalu bergantung pada teknologi, kerap kita dengar. Pandangan ini bahkan diakui oleh sebagian Gen Z sendiri. 

Namun, menolak atau meremehkan gen Z bukanlah solusi. Bagaimana pun juga, mereka adalah generasi penerus bangsa yang mungkin adalah adik-adik atau keponakan-keponakan kita sendiri.

Di tangan merekalah masa depan bangsa ini. Kondisi ini tidak bisa dibiarkan. Sebaliknya, kita harus bergerak dan menemukan cara untuk memberdayakan mereka menjadi tenaga kerja yang kompeten dan dapat diandalkan.


Mengapa Stigma Ini Terbentuk?

Stigma negatif terhadap Gen Z sering kali berasal dari perbedaan nilai atau pola pikir dan cara kerja yang berbeda dengan generasi sebelumnya.

Gen Z dikenal dengan ketergantungan pada teknologi, keinginan untuk fleksibilitas dalam pekerjaan, serta kecenderungan untuk mencari makna dan tujuan dalam apa yang mereka kerjakan. 


Baca Juga: Teknik Menabung dengan Cara Soft Saving, Cocok untuk Gen Z!

Sementara generasi sebelumnya, melihat hal ini sebagai kurangnya komitmen atau disiplin. Padah mungkin ini adalah respons terhadap perubahan zaman dan dinamika kerja yang terus berkembang.

 

Langkah untuk Menghapus Stigma Negatif

Ada pepatah mengatakan "kita tidak bisa mengubah karakter seseorang tetapi kita hanya bisa mengarahkan."

Sepertinya hal tersebut berlaku dalam menghapus stigma negatif pada gen Z, hal-hal yang bisa dilakukan adalah sebagai berikut:

1. Pendidikan dan Pelatihan Berkelanjutan

Gen Z membutuhkan pendidikan yang relevan dengan tuntutan pasar kerja saat ini. Program pelatihan yang fokus pada pengembangan keterampilan teknis dan soft skills.

Seperti komunikasi dan manajemen waktu, akan membantu mereka beradaptasi dengan lingkungan kerja yang dinamis.

 

2. Mentorship dan Pembinaan

Pendampingan dari generasi yang lebih berpengalaman bisa sangat membantu. Mentorship memberikan kesempatan bagi Gen Z untuk belajar dari pengalaman senior.

Sekaligus memungkinkan mereka untuk memahami nilai-nilai dan budaya kerja yang berbeda.