Darurat Judi Online, Mengapa Pemblokiran Saluran Komunikasi Tidak Efektif?

Sumber gambar: wartakota.co.id

Sumber gambar: wartakota.co.id

Like

Judi online semakin hari semakin meresahkan. Tak tanggung-tanggung, iklan Judol sering kali muncul ketika penggunaan internet sedang berjalan.

Aplikasi Judol yang berkamuflase seperti game merupakan fenomena yang kian marak, membuat korbannya semakin jatuh terlena.

Tak mustahil juga, tampilan judi online yang sekilas tampak seperti aplikasi permainan semakin memudahkan menjerat korban baru yang tidak tahu-menahu soal judi online.

Hal tersebut tidak hanya menjadi masalah sosial, tetapi juga memberikan dampak ekonomi dan hukum yang signifikan.

Meskipun pemerintah telah berupaya menangani masalah ini, tampaknya  langkah-langkah yang diambil belum efektif.


Pemblokiran media sosial seperti Telegram dan Twitter sering kali menjadi sorotan, sementara langkah nyata untuk mengejar bandar dan memperketat aturan serta memperberat hukum bagi pelaku judi tampaknya masih minim. 

Baca Juga: Darurat Judi Online, Apakah Pemblokiran Telegram Bisa Jadi Solusi?


Faktor Utama Penyebab Judi Online Populer 

1. Kemudahan Akses

Dengan adanya internet dan perangkat mobile, siapa pun dapat dengan mudah mengakses situs judi online kapan saja dan di mana saja.
 

2. Kerahasiaan

Berjudi secara online menawarkan privasi yang tidak dimiliki oleh judi konvensional. Pelaku tidak perlu khawatir akan terpantau oleh pihak berwenang.
 

3. Penawaran Menarik

Banyak situs judi online menawarkan bonus dan promosi yang menggiurkan, menarik lebih banyak orang untuk mencoba.
 

4. Kurangnya Edukasi dan Kesadaran

Banyak masyarakat yang belum sepenuhnya memahami risiko dan konsekuensi dari judi online, baik dari segi hukum maupun dampak sosialnya.