Grogi Ketika Wawancara Kerja? Berikut 11 Tips yang Bisa Kamu Coba!

Sumber gambar Zurich.co.id

Sumber gambar Zurich.co.id

Like

Hi, Be-emers, setelah kemarin kita membuat CV, kini kita membahas tahap selanjutnya yaitu wawancara kerja. Siapa, nih yang suka grogi ketika wawancara kerja?
 
Sebagai manusia, lumrah jika merasa grogi ketika wawancara kerja. Namun, kita harus bisa mengatasi perasaan tersebut sehingga kita bisa tetap mengontrol diri dan bisa menjawab pertanyaan rekrutmen dengan tepat.
 
Wawancara kerja adalah salah satu tahap lebih dekat untuk menjadi karyawan sebuah perusahaan. Oleh karena itu, rasanya sangat disayangkan jika gagal di tahap ini. Maka dari itu kita harus mempunyai persiapan matang untuk menyelesaikan tahap ini. Lantas, apa kiat-kiat yang mesti dilakukan agar lolos wawancara kerja? 
 
Be-emers, menghadapi wawancara kerja adalah momen krusial bagi setiap pencari kerja. Selain CV yang impresif, kemampuan untuk tampil meyakinkan dan profesional selama wawancara kerja merupakan kunci keberhasilan.

Baca Juga: 11 Tips Wawancara Kerja Agar Sukses Menghadapi HRD



Menaklukan Hati Rekruter, Tips Wawancara Kerja:

1. Kenali Perusahaan dan Posisi yang Dilamar

Pengetahuan tentang perusahaan dan posisi yang dilamar adalah aspek yang sangat penting. Sebelum wawancara, lakukan riset mendalam tentang perusahaan, termasuk visi, misi, budaya kerja, dan pencapaian terkini.

Dengan memahami latar belakang perusahaan, kita bisa menghubungkan pengalaman dan kemampuan kita dengan kebutuhan perusahaan tersebut.
 

2. Pelajari Deskripsi Pekerjaan dengan Seksama

Pastikan Be-emers benar-benar memahami deskripsi pekerjaan yang dilamar. Identifikasi skill dan pengalaman yang diperlukan, dan siapkan contoh konkret dari pengalaman Be-emers yang relevan. Misalnya, jika posisi yang  dilamar membutuhkan kemampuan manajemen proyek, siapkan cerita tentang bagaimana Be-emers berhasil mengelola proyek sebelumnya.
 

3. Latihan Menjawab Pertanyaan Umum Wawancara

Ada beberapa pertanyaan umum yang hampir selalu muncul dalam wawancara kerja, seperti:
  1. Ceritakan tentang diri pelamar kerja
  2. Mengapa tertarik bekerja di perusahaan ini?
  3. Apa kelebihan dan kekurangan pelamar?
  4. Bagaimana cara pelamar mengatasi konflik di tempat kerja?
Latihlah menjawab pertanyaan-pertanyaan ini dengan lantang. Minta bantuan teman atau anggota keluarga untuk melakukan simulasi wawancara, sehingga Be-emers bisa mendapatkan feedback dan merasa lebih nyaman saat menjawab pertanyaan secara langsung.
 

4. Persiapkan Pertanyaan untuk Pewawancara

Menyiapkan pertanyaan untuk pewawancara menunjukkan bahwa Be-emers serius dan tertarik pada posisi di perusahaan tersebut.


Pertanyaan ini juga bisa membantu menentukan apakah perusahaan tersebut cocok untuk Be-emers. Beberapa contoh pertanyaan yang bisa dijukan misalnya:
  1. Bagaimana budaya kerja di sini?
  2. Apa tantangan terbesar yang dihadapi tim saat ini?
  3. Bagaimana kriteria keberhasilan di posisi ini?
 

5. Penampilan yang Rapi dan Profesional

Penampilan adalah hal pertama yang akan diperhatikan oleh pewawancara. Pastikan Be-emers berpakaian rapi dan sesuai dengan budaya perusahaan. Jika tidak yakin tentang dress code perusahaan, berpakaianlah sedikit lebih formal untuk amannya.
 

6. Jaga Bahasa Tubuh yang Positif

Bahasa tubuh bisa memberikan banyak informasi kepada pewawancara tentang kepercayaan diri dan keseriusan, maka pastikan untuk:
  1. Duduk dengan tegap dan tidak bersandar terlalu jauh.
  2. Melakukan kontak mata yang baik.
  3. Tersenyum dan berjabat tangan dengan tegas.
  4. Menghindari gerakan yang menunjukkan kecemasan, seperti menggigit kuku atau menggoyangkan kaki.