Bayar Kuliah Pakai Pinjol, Gambaran Pembodohan Masyarakat Masa Kini

Like

Risiko dan Dampak Negatif Pinjaman Online

Meski terlihat menggiurkan, pinjaman online memiliki berbagai risiko dan dampak negatif yang dapat merugikan mahasiswa. Berikut beberapa di antaranya:

1. Bunga Tinggi dan Biaya Tersembunyi 

Banyak pinjaman online menawarkan bunga yang sangat tinggi setelah masa promosi berakhir. Selain itu, sering kali terdapat biaya tersembunyi yang tidak dijelaskan secara rinci di awal, sehingga jumlah yang harus dibayar kembali jauh lebih besar dari yang diperkirakan.
 

2. Dampak Psikologis

Utang yang menumpuk dapat menyebabkan stres dan kecemasan yang berlebihan. Mahasiswa yang terjebak dalam lingkaran utang bisa mengalami kesulitan fokus dalam studi dan kesehatan mental yang terganggu.
 

3. Risiko Penyalahgunaan Data Pribadi 

Dalam proses pengajuan pinjaman online, mahasiswa harus memberikan berbagai data pribadi yang sensitif. Jika data ini jatuh ke tangan yang salah, bisa terjadi penyalahgunaan data yang merugikan.
 

4. Kurangnya Edukasi Finansial

Banyak mahasiswa yang belum memiliki pemahaman yang cukup tentang pengelolaan keuangan dan risiko pinjaman. Tanpa edukasi yang memadai, mereka mudah terjebak dalam utang yang semakin menumpuk.

Baca Juga: Bayar UKT Kuliah Pakai Pinjol vs Student Loan, Apa Bedanya?


Mengapa Pinjaman Online Bisa Disebut Pembodohan Masyarakat?

Pinjaman online bisa disebut sebagai pembodohan masyarakat karena berbagai faktor berikut:

1. Minimnya Edukasi Finansial

Banyak masyarakat, terutama mahasiswa, tidak memiliki pemahaman yang cukup tentang pengelolaan keuangan dan risiko pinjaman. Hal ini membuat mereka mudah terjebak dalam utang yang menumpuk.
 

2. Promosi yang Menyesatkan

Banyak penyedia pinjaman online menggunakan promosi yang menyesatkan. Seperti bunga rendah atau tanpa bunga untuk jangka waktu tertentu, tanpa menjelaskan secara rinci kondisi dan biaya yang sebenarnya.
 

3. Dampak Jangka Panjang

Pinjaman online dapat memberikan dampak jangka panjang yang negatif, seperti stres, gangguan kesehatan mental, dan masalah keuangan yang berkelanjutan.
 

4. Penyalahgunaan Data Pribadi

Dalam proses pengajuan pinjaman online, sering kali data pribadi digunakan tanpa izin yang jelas, yang bisa berakibat pada penyalahgunaan data.