Daging Buatan Lebih Sehat? Cek Dulu Sebelum Mengkonsumsinya!

Daging Rekayasa kini diproduksi untuk memenuhi kebutuhan pangan lokal  Sumber : Google

Daging Rekayasa kini diproduksi untuk memenuhi kebutuhan pangan lokal Sumber : Google

Like

Be-emers, coba sebutkan hidangan western favorit kalian. Adakah yang suka dengan steak? Daging panggang yang disajikan dengan saus yang variatif ini, sudah menjadi favorit banyak orang. Namun diantara daging yang sudah biasa kita konsumsi ada juga jenis daging buatan  (seitan/imitasi).

Kamu tidak salah baca gengs, kemajuan teknologi yang terus berkembang pesat  para ilmuwan sukses membuat daging buatan. Simak dulu yu apa itu daging buatan? Apakah aman untuk dikonsumsi?


Tujuan Dibuatnya Daging Buatan (Seitan/Imitasi)

Bertujuan untuk menangani krisis lingkungan yang semakin memburuk, banyak sektor perusahaan mulai memberi kontribusi positif sesuai badan usaha yang dijalankan.

Dimulai pada bulan Mei 2013 para ilmuwan menciptakan daging tanpa menyembelih hewan. Beliau adalah Profesor Mark dan tim.

Mereka mulai membudidayakan daging rekayasa laboratorium untuk burger, cara memproduksinya yaitu dengan mengambil sel induk seekor sapi, kemudian menumbuhkannya menjadi potongan-potongan otot, dan digabungkan menjadi burger sehingga pada burger tersebut terdapat 20.000 jaringan otot kultur dengan berat 140 gram.

Baca Juga: Mengolah Daging Kurban Menjadi Tongseng, Dijamin Menghabiskan Nasi!


Dalam proses pembudidayaannya, daging rekayasa lab ini dapat memproduksi emisi gas rumah kaca hingga 96% lebih rendah, energi 45% lebih sedikit, penggunaan lahan 99% lebih rendah, dan penggunaan air 96% lebih rendah daripada daging dari peternakan. 

Berdasarkan hasil penelitian Badan Internasional untuk Riset Kanker (IARC) pada tahun 2015 yang mengelompokkan daging merah bersifat karsinogenik untuk manusia, namun daging olahan termasuk dalam kategori bersifat karsinogenik bagi manusia.