Terbebas dari Quarter Life Crisis, Salah Satunya dengan Mindfulness

Quarter life crisis adalah salah satu permasalahan ketika memasuki usia 20-30 tahun (Foto Freepik.com)

Quarter life crisis adalah salah satu permasalahan ketika memasuki usia 20-30 tahun (Foto Freepik.com)

Like

Takut tambah dewasa Takut aku kecewa..
Takut tak seindah yang kukira..


Potongan lirik dari Idgitaf berjudul Takut, menceritakan tentang kerisauan seorang yang sudah menginjak usia 20 tahunan.

Mengutip pada laman yankes.kemenkes.go.id, menurut Ns. Yunita Adiyatma, S. Kep. - RS Jiwa Dr. Radjiman Wediodiningrat Lawang, Quarter Life Crisis sendiri merupakan periode dimana manusia mulai masuk  masa dewasa. Masa ini dianggap sebagai masa sulit yang dialami ketika seseorang memasuki usia 25-30 tahun. 

Akhirnya, kamu mungkin merasakan serangan emosional luar biasa yang datang dari dalam dan luar dirimu sehingga kamu menjadi cemas, tidak nyaman, kebingungan dengan arah hidup, merasa salah arah dan putus asa.

Melihat pengertian Quarter Life Crisis itu sendiri, tentunya kita dapat simpulkan bahwa ada korelasi antara mental dengan kemapanan finansial.


Usia 25-30 tahun biasanya seseorang sudah memiliki pekerjaan yang cukup mapan atau sudah mulai merintis usaha, jadi ada beberapa hal yang diperlukan terkait psikologi, agar pada usia quarter life tidak terlalu mengalami krisis.

Krisis yang dimaksud dalam usia quarter ini seperto terjebak FOMO, penuh keragu-raguan dalam bertindak, terlalu melihat kesuksesan orang lain.

Jadi, menurut saya tetap ada korelasi antara psikologi dan kemapanan finansial saat usia quarter life. Oleh sebab itu, sebelum menginjak usia quarter sebaiknya be-emers sudah memiliki mental yang mindfulness, mental itu bisa beruwujud sikap-sikap berikut ini

Baca Juga: Worry Soal Finansial di Masa Quarter Life Crisis? Cobain 5 Langkah Berikut!
:

Cara Menghilangkan Quarter Life Crisis dengan Mindfulness

1. Mencintai Diri Sendiri

Self love harus dimiliki oleh setiap orang yang menginjak usia 20 tahunan, dimana tuntutan hidup oleh lingkungan semakin dapat dirasakan. Pada usia quarter seseorang kerap mempertanyakan tentang berbagai hal yang serius, seperti karir yang bagaimana, tujuan hidup yang seperti apa dan sebagainya.

Ketika seorang dalam usia quarter sudah mencintai diri dengan sepenuhnya, menerima segala kekurangan diri, maka tidak akan mudah membandingkan dirinya dengan orang lain.

Keberhasilan orang lain justru akan dilihat sebagai hal yang positif bukan hal yang negatif seperti kecemburuan atau perasaan iri hati.

Dengan demikian, diharapkan seorang quarter life bisa menentukan hal apa yang menjadi kesenangannya sekaligus menjadi karir kedepannya, sehingga tidak sampai merasa salah pilih jalan hidup kedepannya, karena semua dilakukan dengan penuh kesadaran sebab telah mengetahui dan menerima kekurangan serta kelebihan diri sendiri.

Selain itu, dengan self love tentu seseorang tidak mudah terjebak hal FOMO yang merugikan, misalnya seperti ikut-ikutan main crypto, padahal belum tahu ilmunya, hanya karena ikut-ikutan saja.