Modal Usaha dengan Bank Keliling, Apakah Bisa Survive?

Pinjaman modal lewat bank keliling mesti dipahami dengan saksama oleh pelaku UMKM supaya enggak boncos (Foto.Freepik.com)

Pinjaman modal lewat bank keliling mesti dipahami dengan saksama oleh pelaku UMKM supaya enggak boncos (Foto.Freepik.com)

Like
Tidak ada usaha yang tidak membutuhkan modal. Meskipun bukan materi, memiliki keahlian juga merupakan sebuah modal. Terlebih lagi untuk memulai usaha seperti buka toko kelonton, warung makan dan lain sebagainya. Sudah pasti membutuhkan modal walaupun sedikit.
 
Namun, bagaimana jika tidak memiliki uang yang cukup untuk modal usaha? 
 
Meminjam ke Bank konvensional, jelas membutuhkan syarat rumit dan pastinya membutuhkan jaminan. Lantas, jika tidak memenuhi syarat, maka dana tidak dapat dicairkan. Haruskah pinjam ke Bank keliling saja? 
 
Tunggu dulu, Be-emers, sebelum memutuskan untuk mengambil langkah ini, ada baiknya jika kita pahami lebih jauh tentang bank keliling. Baik mengenai kelebihan, kekurangan, serta tips untuk memanfaatkan pinjaman ini secara bijak. Karena, sedikit saja salah strategi Bank Keliling bisa menjadi dua mata pisau yang mematikan.
 
 

Apa Itu Bank Keliling?

Bank keliling bukanlah hal baru bagi masyarakat menengah ke bawah. Tidak bermaksud mengkotak-kotakkan strata sosial. Bank keliling ini memang menyasar masyarakat menengah ke bawah karena beberapa alasan, yaitu:
 

1. Akses Terbatas ke Lembaga Keuangan Formal

Kebanyakan masyarakat tidak pergi ke Bank konvensional atau lembaga keuangan formal karena biaya atau persyaratan administrasi yang sulit dipenuhi. Maka dari itu, Bank Keliling seolah-olah merupakan solusi untuk masalah tersebut. Karena Bank Keliling ini, menawarkan pinjaman dengan mudah dan tanpa jaminan.

2. Kebutuhan Pembiayaan Kecil

Usaha kecil, biasanya tidak terlalu membutuhkan dana besar. Akan tetapi Bank Konvensional justru sering tidak melayani pinjaman dalam jumlah kecil.
 

3. Proses yang Sederhana dan Cepat

Berbeda dengan Bank konvensional, Bank keliling menawarkan proses pinjaman yang lebih sederhana dan cepat dibandingkan dengan bank formal, tanpa banyak persyaratan dokumen. 
 
Sekilas, hal ini sangat membantu bagi mereka yang membutuhkan dana cepat untuk keperluan mendesak.
 

4. Pelayanan Langsung ke Lokasi

Berbanding terbalik dengan Bank Konvensional, Bank keliling justru yang datang menemui calon nasabah. Biasanya Bank keliling ini langsung datang ke tempat usaha dan menawarkan pinjaman. 
 
Meskipun Bank Keliling lebih sering melayani masyarakat menengah ke bawah, tetapi tidak menutup kemungkinan mereka juga melayani masyarakat menengah ke atas. Karena target market keuangan mereka adalah meraih nasabah yang tidak bisa menjangkau perbankan formal. 
 

5. Lembaga Keuangan Mikro, Koperasi dan Lainnya 

Biasanya, Be-emers. Bank keliling ini dijalankan oleh lembaga keuangan mikro, koperasi, atau lembaga lainnya yang fokus pada pemberian pinjaman dengan jumlah kecil. Akan tetapi proses cepat dan mudah.