Microgreens, tanaman kecil yang punya daya jual besar (Dokumen Bisnis Muda)
Likes
Apakah kamu pernah mendengar istilah microgreens? Bagi yang suka fine dining pasti udah enggak asing dengan istilah ini. Hiasan dari tumbuhan yang biasa disebut garnish dalam makanan ini adalah salah satu contoh dari microgreens.
Microgreens sendiri adalah sayuran yang dipanen dalam waktu yang singkat. Hanya butuh waktu 7-14 hari untuk memanen microgreens. Sesuai dengan namanya 'micro', usia panen dari tanaman ini hanya butuh waktu yang singkat.
Eits, tapi jangan salah be-emers! Meskipun waktu tanamnya singkat tumbuhan ini memiliki daya jual yang besar lho!
Pernah enggak sih berpikir, kenapa makanan yang dijual di coffee shop/restoran punya nilai jual yang begitu mahal. Misalnyanya, sebuah restoran mampu menjual nasi goreng seharga Rp60.000-Rp150.000 per prosinya.
Sedangkan di pedagang nasi goreng biasanya, cukup dengan Rp15.000-Rp30.000, kamu sudah bisa menyantap sepiring nasi goreng.
Selain tempat menjualnya, teknik dan pemilihan bahan bisa jadi alasan sebuah makanan bisa naik kelas. Salah satunya dengan bantuan microgreens ini.
Dalam dunia kuliner microgreens sendiri berfungsi sebagai garnish (pelengkap) sebuah hidangan. Fungsinya, untuk mempercantik tampilan dari sebuah hidangan. Selain itu, menurut Almanda Zerara, Co-Founder Mycrogreens.id meskipun kecil tanaman ini memiliki nilai gizi yang sangat besar.
Hal inilah yang membuat nilai jualnya lebih mahal dibandingkan dengan sayuran lain. Ia menuturkan bahwa sekotak microgreens dapat dijual dengan harga Rp60.000-Rp80.000.
Pernyataan ini diperkuat oleh Aryani Farsha, Chef Owner dari Ardhita Restaurant & Launge, bahwa microgreens dalam sebuah makanan memiliki fungsi untuk mempercantik hidangan.
Selain itu, konsumen akan merasa penasaran dengan hiasan apa yang diletakan di makanannya. Inilah yang membuat eksperimen makan seseorang menjadi berbeda.
Dalam kunjungan Bisnis Muda ke kantor mycrogreens Indonesia, Kak Almanda Zerara, Co-Founder dari Microgreens menuturkan meskipun terlihat mudah ternyata bisnis microgreens perlu perhatian ekstra.
Ia bercerita, meski kini omsetnya telah mencapai puluhan juta ternyata ia pernah salah ambil strategi bahkan stop melakukan bisnisnya.
Namun, kegagalan ini justru menjadi dorongan untuk dirinya dan tim untuk terus belajar menjadi lebih baik lagi. Kini Mycrogreens,id sudah menjadi supplier untuk hotel dan restoran bintang lima di Bogor.
Menurutnya, salah satu langkah untuk mempertahankan bisnisnya adalah dengan memperbanyak networking. Di mana dalam berbisnis microgreens ia memiliki beragam mitra, mulai dari petani, hotel dan restor, hingga menjaring klien yang memiliki pengetahuan seputar kesehatan.
Nah, buat kamu yang pengin menjadi mitra atau mendapatkan microgreens terbaik dari mycrogreens,id, kamu bisa kepoin instagramnya di sini ya @mycrogreens.id
Microgreens sendiri adalah sayuran yang dipanen dalam waktu yang singkat. Hanya butuh waktu 7-14 hari untuk memanen microgreens. Sesuai dengan namanya 'micro', usia panen dari tanaman ini hanya butuh waktu yang singkat.
Eits, tapi jangan salah be-emers! Meskipun waktu tanamnya singkat tumbuhan ini memiliki daya jual yang besar lho!
Bisnis Microgreens dalam Industri Kuliner
Fungsi microgreens dalam bisnis kuliner (Foto. Dokumen Bisnis Muda)
Pernah enggak sih berpikir, kenapa makanan yang dijual di coffee shop/restoran punya nilai jual yang begitu mahal. Misalnyanya, sebuah restoran mampu menjual nasi goreng seharga Rp60.000-Rp150.000 per prosinya.
Sedangkan di pedagang nasi goreng biasanya, cukup dengan Rp15.000-Rp30.000, kamu sudah bisa menyantap sepiring nasi goreng.
Selain tempat menjualnya, teknik dan pemilihan bahan bisa jadi alasan sebuah makanan bisa naik kelas. Salah satunya dengan bantuan microgreens ini.
Dalam dunia kuliner microgreens sendiri berfungsi sebagai garnish (pelengkap) sebuah hidangan. Fungsinya, untuk mempercantik tampilan dari sebuah hidangan. Selain itu, menurut Almanda Zerara, Co-Founder Mycrogreens.id meskipun kecil tanaman ini memiliki nilai gizi yang sangat besar.
Hal inilah yang membuat nilai jualnya lebih mahal dibandingkan dengan sayuran lain. Ia menuturkan bahwa sekotak microgreens dapat dijual dengan harga Rp60.000-Rp80.000.
Pernyataan ini diperkuat oleh Aryani Farsha, Chef Owner dari Ardhita Restaurant & Launge, bahwa microgreens dalam sebuah makanan memiliki fungsi untuk mempercantik hidangan.
Selain itu, konsumen akan merasa penasaran dengan hiasan apa yang diletakan di makanannya. Inilah yang membuat eksperimen makan seseorang menjadi berbeda.
Tantangan Membangun Bisnis Microgreens
Almanda Zerara-Co-Founder Mycrogreens.id
Dalam kunjungan Bisnis Muda ke kantor mycrogreens Indonesia, Kak Almanda Zerara, Co-Founder dari Microgreens menuturkan meskipun terlihat mudah ternyata bisnis microgreens perlu perhatian ekstra.
Ia bercerita, meski kini omsetnya telah mencapai puluhan juta ternyata ia pernah salah ambil strategi bahkan stop melakukan bisnisnya.
Namun, kegagalan ini justru menjadi dorongan untuk dirinya dan tim untuk terus belajar menjadi lebih baik lagi. Kini Mycrogreens,id sudah menjadi supplier untuk hotel dan restoran bintang lima di Bogor.
Menurutnya, salah satu langkah untuk mempertahankan bisnisnya adalah dengan memperbanyak networking. Di mana dalam berbisnis microgreens ia memiliki beragam mitra, mulai dari petani, hotel dan restor, hingga menjaring klien yang memiliki pengetahuan seputar kesehatan.
Nah, buat kamu yang pengin menjadi mitra atau mendapatkan microgreens terbaik dari mycrogreens,id, kamu bisa kepoin instagramnya di sini ya @mycrogreens.id
Tulis Komentar
Anda harus Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.