Jangan Mau jadi Karyawan Palugada, Ini Tips untuk Menangkalnya!

Karyawan Makan Bareng (Sumber Gambar: Foto Pribadi)

Like

Makin banyak orang yang meresahkan fenomena karyawan palugada. Buat kamu yang masih belum paham, karyawan palugada adalah model kerja seorang karyawan yang dituntut untuk multitasking, bisa banyak hal dan kerjaan harus selesai sesuai tenggat waktu yang telah ditentukan.

Karyawan tipikel seperti ini selalu mengiyakan saat diminta mengerjakan sesuatu yang diluar jobdesknya (apa yang lu mau, aku ada).

Hal ini didorong atas dasar sungkan, gak enakan, atau gak ada pilihan lain kecuali menerima tugas itu. Saya teringat dengan cerita teman yang mengeluhkan sistem kerja di kantornya yang mulai diluar track kerjaan semestinya.

Dia seorang fotografer juga disuruh merangkap jadi desain grafis, editing video dan foto, dan disuruh mikir ide kreatif pula. Kerjaan tambah tetapi gajinya tidak mengalami kenaikan.

Berbeda dengan pengalaman saya waktu dulu kerja di sebuah koperasi simpan pinjam keuangan. Meskipun saya seorang accounting namun direktur dengan santai memerintahkan untuk mencari nasabah kredit.


Memang ada bonus yang bisa didapat tapi disitu sudah keluar dari kebiasaan saya sebagai seorang accounting.

Punya mental yang selalu sigap dan siap dengan kondisi dengan segala kondisi bukanlah hal yang selalu mengenakkan.

Baca Juga: Sudah Tak Sanggup jadi Karyawan Palugada? Ini Tips yang Bisa Kamu Lakukan!

Terkhusus buat kamu yang ingin mengembangkan talenta lain di luar profesi fomal namun tetaplah punya planning yang jelas.

Penyebab Munculnya Karyawan Palugada

Alangkah baiknya kamu mengenali penyebab muncul sifat palugada agar lebih mengidentifikasi dan menghindarinya:

1. Kantor mau Berhemat Anggaran Penambahan Karyawan

Jika melihat motivasi awal rekruter, kenapa mencari orang yang dituntut  untuk multitasking salah satu motivasi besarnya adalah untuk menghemat anggaran.

Tidak mengherankan jika ada seorang sekretaris manager dituntut untuk bisa mengelola media sosial dan  copywriting sekaligus.