2 Pertimbangan yang Mesti Dipikirkan Sebelum jadi Full Time Ibu Rumah Tangga

Keluarga Kecil Bermain di Luar Rumah (Sumber gambar: Freepik.com)

Like

Apa kabar beemers? Semoga sehat dan bahagia selalu

Pada masa sekarang sepertinya stigma laki-laki bekerja dan perempuan di rumah sudah tidak terlalu relate. 

Apalagi dengan kondisi ekonomi yang makin ekstrim. Namun, bukan berarti menjadi ibu rumah tangga sepenuhnya mulai ditinggalkan.

Masih banyak juga perempuan di luar sana yang menjadi ibu rumah tangga secara penuh dan menjalankannya secara bertanggung jawab.

Di tulisan ini aku hanya ingin berbagi apa saja yang pernah aku rasakan dan aku anggap penting sebelum menjadi ibu rumah tangga berdasarkan pengalaman pribadi. 


Bagiku, ibu rumah tangga adalah pengurus utama rumah bagiku. Kenapa demikian? Karena dalam keluargaku ibu berperan dalam banyak urusan rumah tangga.

Mulai dari pengaturan menu keluarga, kebersihan keluarga, dan keharmonisan keluarga. Di sisi lain, ibu juga menjadi pengatur pengeluaran rumah secara umum juga menjadi guru bagi kami anak-anaknya. Sehingga pengatur di sini adalah pengatur hampir segalanya.

Aku juga perlu menjelaskan pengatur di sini bukan berarti menjalankannya sendirian, tetapi ibarat tubuh maka ibu adalah otak dan anggota keluarga lain adalah anggota badan yang lain. Ibu mengatur tugas dan peran masing-masing anggota keluarga.

Nah, untuk menjadi pengatur utama di rumah menurutku beberapa hal di bawah ini dapat menjadi bekal yang sedikit membantu

Baca Juga: Ibu Rumah Tangga tapi Pengin Mulai Bisnis? Ini Tipsnya!
 

Persiapkan Ilmunya

Ilmu dalam hal ini sangatlah luas mulai dari kesehatan dasar, manajemen, ilmu agama dan moralitas, bahkan interpersonal atau komunikasi.

Jangkauan ilmu yang di sini sangat luas mengingat ibu harus tahu apa saja yang penting bagi keluarga beik dari segi fisik, mental, dsb.

Kita kembali lagi ke pernyataan awalku kalau ibu adalah pengurus utama. Dalam kepengurusan ini, peran sentral ibu yang mengatur banyak hal menjadikannya harus berpengetahuan dan berwawasan luas.

Seorang ibu juga harus menjadi adaptif dan kritis sehingga ilmu yang dimiliki dapat diaplikasikan secara tepat, cermat, namun tetap luwes.