Pengalaman Berbisnis MLM, Keuntungan dan Kekurangannya!

Keuntungan dan kekurangan berbisnis mlm (Foto Freepik.com)

Like

Ingat betul, ketika lulus dari SMK. Saya tidak langsung melanjutkan kuliah, kendala utama kala itu biaya. Sehingga saya memutuskan untuk bekerja terlebih dahulu.

Sambil berusaha mengumpulkan uang untuk melanjutkan kuliah. Target saya kala itu, tahun 2013 sudah harus daftar kuliah.


Bekerja & Berbisnis Untuk Meningkatkan Penghasilan

Saat saya sudah punya plan, maka saya berusaha untuk bekerja dan berbisnis. Kala itu saya berbisnis kosmetik dan skincare dengan sistem MLM (Multi Level Marketing).

Untungnya produk ini sangat diminati dan digandrungi kaum hawa. Hanya saja, rekan kerja saat itu sistemnya ambil produk dulu dan bayarnya pas gajian. Jadi, kala itu saya harus punya modal untuk beli si produk.

Berbisnis skincare dan kosmetik melalui jalur MLM dan modal pakai uang sendiri dulu, beneran harus bisa atur keuangan dengan baik.

Berani menagih ke rekan-rekan yang sudah ambil produk, mendekati gajian saya akan chat rekan-rekan buat ngingetin supaya bayar on-time. Kemudian saya harus pandai memutar uang yang ada.


Berjalan sekitar 6 bulanan. Kemudian saya diajak lagi ikutan MLM dengan kakak kelas jaman sekolah. Produknya herbal untuk kesehatan.

Keduanya berjalan, namun yang saya perhatikan produk herbal ini susah buat di jual. Alhasil saya nyetok produk dan tidak ada perputaran uang.
 

Melalui MLM Belajar Public Speaking, Copy Writing & Kelola Keuangan

Dari situ saya belajar, bahwa sistem MLM tidak selalu buruk. Kenapa? Saya banyak belajar terutama di produk herbal yang harganya mahal, susah laku.

Saya belajar buat meningkatkan kemampuan berbicara, menawarkan produk baik via chat ataupun ngobrol langsung ke orang-orang yang saya kenal. Jadi, melalui MLM saya belajar nih yang namanya public speaking & copy writing. The power of kepepet memang, gimana caranya bisa balik modal dan produk yang ada terjual.

Apalagi saat itu saya kan punya wish list melanjutkan kuliah. Jadi, jalanin bisnis ya harus ada keuntungan. Kalau tidak untung ya, saya harus segera keluar dari bisnis tersebut. MLM Produk herbal, saya jalani selama tiga bulan.

Selama itu kalau libur kerja, saya ikut seminar. Acaranya sering dilangsungkan di Jakarta. Waktu, tenaga dan ongkos sudah pasti keluar terus.

Salutnya, di momen ini saya bertemu banyak orang yang positif vibes secara obrolan. Seperti menghipnotis dengan kalimat-kalimat motivasi yang menyemangati.

Nambah relasi sudah pasti. Setiap seminar, pasti ada saja teman baru. Kalau secara bisnis dan penghasilan produk herbal MLM ini kurang oke buat saya dan lingkungan saya. Ibaratnya pasarnya kurang pas, sehingga susah laku. Berujung pada saya jual secara promo.

Supaya produk cepat habis dan uang modal kembali. Apakah uang modal kembali? Jujur saja tidak, rugi beberapa ratus ribu. Untungnya rugi tidak terlalu dalam.