Kesehatan mental yang baik ditandai dengan kemampuan seseorang untuk berpikir jernih. Sumber gambar freepik.com
Likes
Kesehatan mental yang baik ditandai dengan kemampuan seseorang untuk berpikir jernih, membuat keputusan yang bijaksana, serta merasa puas dan bahagia dalam berbagai aspek kehidupannya.
Selain itu, seseorang dengan kesehatan mental yang baik juga cenderung memiliki harga diri yang positif dan mampu menerima dirinya sendiri apa adanya.
Tema yang diangkat pada peringatan hari kesehatan mental sedunia pada tahun 2024 ini adalah "Mental Health at Work" atau "Kesehatan Mental di Tempat Kerja".
Be-emers, tema ini sesuai dengan kondisi saat ini. Di mana perekonomian sedang mengalami penurunan secara global. Bahkan di beberapa negara tengah mengalami middle income trap yang tentu saja berpengaruh besar terhadap keadaan di dunia kerja dan aspek kehidupan lainnya, termasuk kesehatan mental para pekerjanya.
Be-emers, ketidakpastian ekonomi membuat tekanan di tempat kerja semakin tinggi. Target yang tidak realistis, lingkungan kerja yang kompetitif, hingga job insecurity menjadi faktor yang memicu meningkatnya stres di kalangan pekerja.
Jika hal tersebut dibiarkan tanpa solusi yang tepat, maka resiko burnout, ganguan kecemasan, depresi dan lain sebagainya semakin mengancam kesehatan mental para pekerja. Kondisi tidak baik ini sangat mungkin terbawa hingga ke ranah kehidupan lainya.
Oleh karena itu, penting bagi kita untuk menyadari bahwa kesehatan mental harus tetap menjadi prioritas. Kesehatan mental yang baik bukan hanya tanggung jawab individu, tetapi juga perusahaan. Lingkungan kerja yang sehat secara mental akan meningkatkan produktivitas, kreativitas, dan loyalitas pekerja.
Be-emers, dalam momen ini saat yang tepat untuk kita memulai memprioritaskan kesehatan mental di tempat kerja, baik melalui kebijakan yang lebih inklusif, dukungan psikologis, maupun menciptakan budaya kerja yang lebih terbuka dan suportif.
Perusahaan dapat mengambil langkah-langkah untuk menciptakan tempat kerja yang sehat secara mental, seperti memberikan akses ke layanan konseling, menetapkan beban kerja yang realistis, serta membangun komunikasi yang transparan antara manajemen dan karyawan.
Selain perusahan, pekerja juga harus berani mengambil inisiatif untuk mengelola stres dengan baik, menjaga keseimbangan antara kehidupan kerja dan pribadi, serta tidak ragu untuk meminta bantuan ketika diperlukan.
Baca Juga: Menjaga Kesehatan Mental dari Bahaya Media Sosial, Ini yang Bisa Kamu Lakukan!
Tulis Komentar
Anda harus Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.