Keuntungan dan Kekurangan Berbisnis dengan Sistem Reseller, Pertimbangan Sebelum Memilih!

Be-emers yang baru ingin memulai bisnis, sistem reseller adalah pilihan yang menarik. (Freepik.com)

Like

Be-emers, tentunya tidak asing dengan istilah reseller. Bahkan mungkin kamu pernah menjadi salah satu reseller itu sendiri. 

Saat ini dunia digital semakin berkembang, keberadaan platform e-commerce dan media sosial pun semakin memudahkan transaksi antara penjual dan pembeli.

Nah, bagi Be-emers yang baru ingin memulai bisnis, sistem reseller adalah pilihan yang menarik. Di samping hanya membutuhkan modal kecil, keuntungannya pun cukup lumayan. Baik dari segi produsen maupun reseller itu sendiri.

Sistem reseller itu sendiri adalah model bisnis di mana seseorang (reseller) mengambil ( membeli) produk dari produsen untuk dijual. Jadi reseller tidak perlu terlibat langsung dalam proses produksi. 

Lantas, apa keuntungan bisnis reseller bagi produsen atau reseller itu sendiri? Dalam artikel ini kita akan membahasnya dengan melihat dari dua prespektif, baik produsen dan reseller, berikut ulasan lengkapnya. 


Baca Juga: Keuntungan Berbisnis dengan Sistem Reseller, Pilihan Tepat untuk Pemula


Keuntungan Sistem Reseller bagi Produsen

1. Memperluas Jangkauan Pasar

Dengan bekerja sama dengan reseller, produsen dapat memperluas jangkauan pasar yang lebih luas. Karena biasanya reseller tersebar di berbagai wilayah.

Dengan demikian produsen dapat memperkenalkan produknya pada lebih banyak konsumen tanpa harus membuka cabang atau memperluas operasional perusahaan. 

Di samping itu setiap reseller akan bertindak sebagai 'agen' yang memasarkan produk ke pelanggan baru, sehingga hal tersebut semakin menguntungkan produsen karena potensi pasar yang semakin luas.
 

2. Efisiensi dalam Distribusi

Keuntungan ke dua bagi produsen adalah efisien waktu dan biayain. Karena produsen tidak perlu repot memikirkan strategi distribusi yang rumit. Tugas mendistribusikan produk ke konsumen pada akhirnya diberikan kepada reseller.

Hal tersebut tentunya sangat membantu produsen menghemat waktu dan sumber daya yang seharusnya dihabiskan untuk mengelola logistik.

Dengan memiliki banyak reseller, produsen dapat mendistribusikan produk dengan terdesentralisasi, yang artinya produk dapat menjangkau berbagai daerah dengan lebih cepat dan efisien.
 

3. Peningkatan Volume Penjualan

Dengan semua hal yang dijelaskan di atas, produsen secara otomatis akan dapat meningkatkan volume penjualan.

Dengan begitu produsen bisa memproduksi dalam skala besar karena sudah ada jaminan bahwa reseller-reseller ini akan membeli produk untuk dijual kembali.

Dengan skala produksi yang besar sangat memungkinkan produsen untuk menurunkan biaya produksi per unit, sehingga margin keuntungan meningkat.
 

4. Minimnya Biaya Pemasaran

Memiliki reseller yang aktif mempromosikan produk, tentu saja membuat produsen bisa mengurangi biaya pemasaran. Karena setiap reseller memiliki target pasar yang berbeda-beda. 

Hal tersebut semakin menguntungkan produsen karena produk mereka dipromosikan di berbagai ceruk pasar tanpa biaya tambahan. 
 

5. Membangun Brand Awareness

Semakin banyak reseller yang memasarkan produk, semakin sering pula produk tersebut muncul di berbagai platform, baik online maupun offline.

Hal ini membantu produsen dalam meningkatkan brand awareness. Dengan kata lain, semakin banyak orang yang mengenal produk tersebut, semakin tinggi kepercayaan terhadap merek produsen.