AI Bakal Gantiin Profesi Penulis, Emang Bisa?

AI mau menggantikan profesi penulis? Ini kelemahannya (Foto Pixabay.com)

Like

Siapa yang kalo bingung mau nulis apa, auto tanya AI? Yes, dengan memberi sedikit prompt, kita udah bisa dapet gambaran tulisan yang kita harapkan.

Cuanggih ya. Jadi takut nih, jangan-jangan besok besok aku udah enggak bisa jadi penulis lagi. Eits, jangan khawatir guys, AI gak akan 100% ngilangin pekerjaanmu kok. Ini alasannya!
 

Alasan AI (Artificial Intellegence) Tidak Bisa Sepenuhnya Menggantikan Profesi Penulis

Berikut adalah beberapa alasan mengapa AI tidak bisa sepenuhnya menggantikan profesi penulis: 

1. AI enggak paham sisi kreatif dan emosional penulis

Coba baca deh hasil tulisan AI, terkesan template dan kaku kan? Dia gak ngerti gimana cara mengolah kata, gaya dan nada tulisan yang enak plus bisa nyentuh sanubari pembaca.

Balik lagi, kuncinya ada di kamu. Kamulah yang harus memahami aneka majas, idiom, diksi, pragmatik, sintaksis, dsb demi menunjang tulisan yang berbobot.

 

 

Contoh Tulisan Kemacetan Jakarta by Copilot AI
Sumber : Dokumentasi Pribadi

 

2.  AI kurang update dengan situasi dan kondisi real

Udah liat antrian pembeli Labubu yang heboh dan super panjang? Kamu yang ditugasin ngeliput itu pastinya harus datang ke toko sambil observasi tipis-tipis.


Gimana sih reaksi pembeli yang berhasil dapat Labubu setelah antri berjam-jam, apa kegiatan yang mereka lakuin buat ngusir rasa bosan selama antri, sistem pengaturan antrian juga keamanannya sebagai bahan tulisanmu.

Nah, yang begini AI gak bisa lakuin kan. Padahal, informasi ini yang paling dibutuhin pembaca sebagai bahan pertimbangan mereka.
 

3. AI enggak bisa nganalisis suatu masalah secara mendalam

Jadi seorang penulis nggak bisa modal ‘yang penting tulisan gw udah kelar, udah bagus’ doang, tapi kemampuan analisis kamu juga sangat dibutuhin.

Sejauh ini, AI cuman maparin apa adanya, gak bisa nganalisis apalagi ngelakuin komparasi dan elaborasi. Lagian setiap masalah itu unik ya. Kita  sendiri yang harus jeli dan kreatif cari jalan keluarnya. 
 

4. AI enggak ramah SEO

Emang sih, ujung-ujungnya kita nulis biar banyak orang baca. Biar bisa gitu, tulisan kita harus ramah SEO biar gampang ditemui sama pengguna internet yang lain.

Kalo bisa sih selalu ada di deretan 10 tulisan teratas. Tapi, buat nyampe di posisi ini kan gak gampang ya, kamu kudu bener-bener ngerti target market-mu siapa, treat-nya kayak gimana, mesti bisa baca potensi suatu keyword, meta title, meta description bakalan works apa enggak.

Sudah pasti kudu ngaktifin mata batin sekuat-kuatnya, dan AI selamanya gak bakal punya mata batin, betul gak?

Sudah paham dong sekarang? Udah, gak usah takut lagi. Pede aja sama tulisanmu. Kalo kamu bener-bener usaha sendiri, gak plagiat, ngeluarin 100% kemampuanmu, dengan sendirinya hasil kerjamu bakal unik dan AI gak bakalan nyaplok. Kalo masih kurang yakin, coba cek pakai AI Detector deh. 

Contoh Ngecek Apakah Tulisan Dibuat Pakai AI atau Tidak
Sumber : Dokumentasi Pribadi 







---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Punya opini atau tulisan untuk dibagikan juga? Segera tulis opini dan pengalaman terkait investasi, wirausaha, keuangan, lifestyle, atau apapun yang mau kamu bagikan. Submit tulisan dengan klik "Mulai Menulis".
 
Submit artikelnya, kumpulkan poinnya, dan dapatkan hadiahnya!
 
Gabung juga yuk di komunitas Whatsapp Group kami! Klik di sini untuk bergabung