BRICS di Berencana Bikin Mata Uang Sendiri, Trump Ancam Kenaikan Tarif Impor hingga 100%

BRICS Bahas Mata Uang Bersama, Trump Siapkan Ancaman Tarif Dagang (Sumber gambar: Bloomberg-Jim Voncdruska)

Like

Dunia perdagangan internasional kembali memanas. Negara-negara anggota BRICS (Brasil, Rusia, India, Tiongkok, dan Afrika Selatan) tengah mempertimbangkan langkah besar: menciptakan mata uang bersama yang dapat menantang dominasi dolar AS.

Langkah ini, jika terwujud, akan menjadi salah satu perubahan geopolitik dan ekonomi terbesar di era modern.

Namun, rencana BRICS ini tidak disambut hangat oleh Amerika Serikat, terutama oleh Donald Trump. Dalam pernyataan terbarunya, Trump mengancam akan memberlakukan tarif hingga 100% untuk negara-negara BRICS jika mereka meluncurkan mata uang baru tersebut.

Retorikanya tajam, menyebut bahwa langkah ini merupakan "ancaman langsung terhadap kekuatan ekonomi Amerika."

Baca Juga: Ancaman Trump untuk BRICS, Bagaimana Dampaknya untuk Indonesia?


Mengapa BRICS ingin Membuat Mata Uang Sendiri?

Be-emers, BRICS punya alasan kuat untuk mengejar mata uang baru. Mereka ingin mengurangi ketergantungan pada dolar AS, terutama setelah sanksi ekonomi yang kerap dijatuhkan AS kepada negara-negara tertentu.


Mata uang bersama ini dirancang untuk memfasilitasi perdagangan antaranggota BRICS dan memberikan alternatif dalam transaksi internasional.

BRICS juga memiliki potensi besar untuk mendukung proyek ini. Gabungan ekonomi mereka menyumbang sekitar 40% populasi dunia dan lebih dari 25% PDB global.

Jika mata uang ini berhasil, dampaknya bisa menggeser keseimbangan kekuatan ekonomi global.