Kekerasan di Tempat Kerja, Bagaimana Cara Menanganinya?

Menangani kekerasan di tempat kerja (Sumber: Pexels)


Kekerasan di tempat kerja adalah isu yang sering terabaikan, tetapi dampaknya sangat signifikan. Bukan hanya merusak kesehatan mental korban, tetapi juga dapat memengaruhi produktivitas, moral karyawan, dan reputasi perusahaan secara keseluruhan.

Dalam lingkungan kerja yang seharusnya menjadi tempat yang aman dan anti kekerasan, baik fisik, verbal, maupun psikologi.

Maka, penting bagi semua pihak, baik karyawan maupun perusahaan, untuk mengambil langkah-langkah strategis dalam mencegah dan mengatasi kekerasan di tempat kerja.
 

Memahami Kekerasan di Tempat Kerja

Kekerasan di tempat kerja dapat berupa berbagai tindakan, mulai dari ancaman verbal, intimidasi, hingga kekerasan fisik.

Hal ini bisa berasal dari rekan kerja, atasan, atau bahkan pihak eksternal seperti pelanggan. Dalam banyak kasus, kekerasan ini dibiarkan berlanjut karena korban merasa takut untuk melaporkan.

Tidak percaya sistem akan melindungi mereka, atau bahkan tidak menyadari bahwa mereka adalah korban.


Menurut penelitian, kekerasan verbal dan psikologis adalah jenis kekerasan yang paling sering terjadi di tempat kerja.

Namun, efeknya tidak kalah merusak dibandingkan dengan kekerasan fisik. Stres, kecemasan, burnout, dan penurunan kepercayaan diri adalah beberapa dampak yang sering dialami korban.

Baca Juga: Meningkatkan Produktivitas Karyawan UMKM, Strategi Efektif yang Harus Dicoba!


Strategi Perlindungan Karyawan di Tempat Kerja

Salah satu cara paling efektif untuk menghapus kekerasan di tempat kerja adalah dengan menciptakan sistem perlindungan yang jelas dan dapat diakses oleh seluruh karyawan.

Berikut adalah langkah-langkah yang dapat dilakukan:

Kebijakan Zero Tolerance

Perusahaan harus menetapkan kebijakan nol toleransi terhadap kekerasan dalam bentuk apa pun. Kebijakan ini harus tertulis secara jelas dalam pedoman perusahaan dan disosialisasikan kepada semua karyawan.

Dengan kebijakan ini, setiap pelanggaran akan mendapatkan konsekuensi yang tegas, tanpa memandang jabatan pelaku.

Sistem Pelaporan yang Aman

Karyawan sering kali enggan melaporkan kekerasan karena takut akan dampak negatif, seperti pembalasan atau stigma.

Oleh karena itu, penting untuk menyediakan mekanisme pelaporan yang anonim dan aman. Misalnya, perusahaan dapat menggunakan platform digital atau hotline khusus yang dikelola oleh pihak ketiga untuk menjaga kerahasiaan pelapor.
 

Pelatihan dan Edukasi

Edukasi adalah kunci untuk mencegah kekerasan di tempat kerja. Perusahaan harus mengadakan pelatihan reguler bagi karyawan dan manajer untuk mengenali tanda-tanda kekerasan, memahami pentingnya etika kerja, serta belajar cara menangani konflik dengan efektif.
 

Dukungan untuk Korban

Memberikan dukungan kepada korban kekerasan adalah langkah penting dalam proses pemulihan. Ini dapat berupa layanan konseling, cuti khusus, atau pendampingan hukum jika diperlukan.

Dukungan ini tidak hanya membantu korban, tetapi juga menunjukkan bahwa perusahaan memiliki komitmen nyata terhadap kesejahteraan karyawan.