Pentingnya AI untuk Bisnis, Bagaimana Caranya?

Pentingnya AI untuk bisnis UMKM (Foto Freepik.com)

Pentingnya AI untuk bisnis UMKM (Foto Freepik.com)

Like

Di tengah kemajuan zaman yang begitu cepat, istilah “kecerdasan buatan” atau artificial intelligence (AI) bukan lagi sekadar kata-kata asing yang hanya dimengerti para teknolog.

Kini, AI mulai menyentuh hampir semua bidang kehidupan, termasuk usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Tapi, bagaimana sebenarnya pengaruh AI terhadap UMKM? Apakah benar UMKM sudah siap mengadopsinya?


UMKM Tulang Punggung Ekonomi, Tapi Masih Tertinggal Teknologi

UMKM dikenal sebagai penyelamat ekonomi nasional, terutama saat krisis. Tapi dalam hal pemanfaatan teknologi, UMKM kita masih harus mengejar ketertinggalan.

Banyak pelaku UMKM belum akrab dengan teknologi digital, apalagi AI. Padahal, potensi AI dalam membantu UMKM luar biasa besar, mulai dari mengelola stok barang, memprediksi penjualan, hingga melayani pelanggan secara otomatis.

Mengutip dari laman DJPB Kemenkeu, UMKM menyumbang lebih dari 60% terhadap PDB nasional dan menyerap sekitar 97% tenaga kerja Indonesia. Tapi di tengah era digital, sebagian besar UMKM masih mengandalkan cara-cara konvensional.


Mengapa AI Penting dalam Bisnis?

AI punya peran penting dalam bisnis. Contohnya, chatbot yang bisa melayani pertanyaan pelanggan 24 jam, sistem kasir yang bisa menganalisis produk apa yang paling laku, atau aplikasi yang membantu promosi secara otomatis di media sosial.

Baca Juga: Kontribusi UMKM Terhadap Perekonomian Lokal, Ini Manfaatnya!


Bagi UMKM, teknologi ini bisa menghemat waktu, tenaga, dan biaya. Tapi tetap ada tantangan besar: belum semua pelaku usaha tahu bagaimana memulainya.
 

Mengapa Banyak UMKM Masih Ragu?

Ada beberapa alasan mengapa banyak UMKM masih ragu dalam menggunakan AI dalam bisnis. Berikut beberapa alasan umum diantaranya:
  1. Kurangnya pengetahuan dan pemahaman: Banyak pelaku UMKM belum tahu manfaat konkret AI untuk bisnis mereka.
  2. Anggapan bahwa AI itu mahal: Padahal, saat ini sudah banyak tools AI yang murah bahkan gratis.
  3. Takut teknologi menggantikan tenaga kerja manusia: Nyatanya, AI bukan untuk menggantikan, tapi membantu kerja manusia agar lebih efisien.