Be-emers, beberapa hari ini DeepSeek yang katanya menyaingi ChatGPT sedang viral, dan memenuhi beranda media sosial penulis, terutama YouTube.
Menariknya lagi, teknologi ini keluaran dari Cina. Benar saja, Deepseek adalah AI yang sangat menarik.
Kenalan dengan DeepSeek
DeepSeek merupakan salah satu
Artificial Intelligence (AI) keluaran dari Cina yang mampu melakukan berbagai tugas yang diberikan kepadanya. Seperti menjawab pertanyaan, membantu pemrograman, hingga menganalisis data.
Tokoh pendiri DeepSeek adalah Liang Wenfeng. Dia sempat memanfaatkan AI untuk memprediksi tren pasar dan mengoptimalkan keputusan investasi.
Selanjutnya di tahun 2021 dia membeli ribuan mikroprosesor dari Nvidia untuk eksperimen pribadi, hingga ditemukanlah DeepSeek.
Baca Juga: 4 Kelebihan DeepSeek, si AI Asal China!
DeepSeek Kebal Hukum?
Profesor Keyu Jin, profesor ekonomi wanita dari Cina kelahiran 1982, penulis buku The New China Playbook: Beyond Socialism and Capitalism, menyatakan bahwa Cina itu tidak bisa dihukum oleh negara lain.
Contohnya dihukum oleh negara Amerika Serikat (AS), berupa pembatasan impor teknologi termasuk pembatasan impor AI dari AS.
Hukuman ini justru akan mendorong Cina menciptakan AI sendiri. Ini karena industri Cina terus berkembang. Dan Cina sangat membutuhkan hal yang dibatasi itu.
Oleh karena itu, alih-alih lesu karena pembatasan impor AI misalnya, Cina justru mencari solusi dan inovasi untuk menciptakan hal yang dibatasi tersebut, agar kebutuhan industri mereka terpenuhi.
DeepSeek Terkenal Sangat Efisien
Sementara untuk mengembangkan ChatGPT membutuhkan dana hingga miliaran dolar, DeepSeek hanya menghabiskan dana sekitar 5,6 juta dolar.
Sehingga keluarnya Deepseek ini memberikan satu fakta yang bisa diambil pelajarannya, bahwa sesuatu yang selama ini dikerjakan dengan biaya yang sangat besar, ternyata dapat dilakukan dengan biaya yang jauh lebih kecil karena adanya efisiensi.
Tulis Komentar
Anda harus Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.