Invest - Canva
Likes
Dalam melakukan investasi, baik di instrumen pasar saham maupun reksa dana, rupanya kamu enggak boleh sekedar “jalan di tempat”. Ada kalanya, kamu perlu untuk mengatur atau meninjau ulang portofolio investasi yang kamu miliki, Be-emers.
Portofolio atau diversifikasi investasi merupakan suatu langkah dimana kamu punya beragam investasi di dalamnya. Kalau di kalangan investor sih, ibaratnya kamu enggak meletakkan telur dalam satu keranjang.
Peninjauan ulang portofolio investasi penting dilakukan untung mengurangi risiko kerugian. Seperti yang kita tahu, berbagai hal bisa saja terjadi dan mempengaruhi investasi kita.
Nah, gimana sih meninjau portofolio investasi yang oke? Berikut tips yang bisa yang kamu coba.
Tergantung Tujuan Investasi dan Lakukan Secara Berkala
Sebelum memulai investasi, tentunya kamu perlu untuk menentukan tujuan serta kebutuhan yang mau kamu capai. Nah, hal itu rupanya juga bisa mempengaruhi kamu untuk melakukan diversifikasi investasi.Dengan begitu, kamu pun bisa menyesuaikan portofolio investasi saat ini sesuai dengan tujuan awal tadi. Ibaratnya, kalau suatu produk reksa dana atau perkembangan saham dari emiten hasilnya enggak sesuai dari rencana, kamu jadi bisa memilih yang lainnya.
“Ketika kita sudah menentukan tujuan keuangan yang akan kita capai, penting untuk melakukan diversifikasi atas portofolio investasi kita,” kata Head of Investment Specialist PT Manulife Aset Manajemen Indonesia Freddy Tedja, dikutip dari Bisnis.
Selain itu, penting untuk kamu melakukan peninjauan portofolio secara berkala nih, Be-emers. Bukan saat kondisi pasar lagi enggak baik, menurut Freddy, bahkan di kondisi pasar yang sedang bullish pun kita bisa saja melakukan diversifikasi investasi.
Margin of Safety dan Kurangi Spekulasi
Dilansir dari laman Finansialku, kamu disarankan buat mencari saham dengan Margin of Safety (batas aman) yang tinggi. Hal ini dinilai akan mengurangi risiko kerugian.Kalau kamu mengoleksi saham dengan Margin of Safety yang besar, kemungkinan kamu enggak perlu repot lagi memikirkan fluktuasi harga saham hariannya. Soalnya, saham dengan Margin of Safety besar dianggap sebagai investasi yang berisiko kecil, namun punya high return.
Selain itu, kamu juga perlu buat mengurangi spekulasi terhadap saham dari suatu emiten. Misalnya, ada isu saham A sedang “digoreng” harganya tanpa ada upaya perbaikan kinerja, kamu perlu menyelidiki informasinya lebih akurat lagi agar enggak salah pilih.
Tulis Komentar
Anda harus Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.