Refleksi Pindai Retina, Bagaimana dengan Data Pribadi Kita?

Foto Mata pada uang dollar oleh Vladislav Reshetnyak (sumber: Pexels)


Program Pindai Retina yang ditawarkan oleh World App menjanjikan imbalan antara Rp300.000 hingga Rp800.000 bagi peserta yang bersedia melakukan pemindaian retina.

Namun, di balik imbalan tersebut, muncul pertanyaan kritis mengenai keamanan data pribadi dan potensi penyalahgunaan informasi yang dihasilkan.

Apakah imbalan yang ditawarkan sebanding dengan risiko yang mungkin dihadapi oleh peserta? 

Menurut laporan dari McKinsey & Company, 2021  data pribadi dapat bernilai hingga $300 per individu di pasar global.

Dengan demikian, imbalan yang ditawarkan oleh program ini tampak kecil jika dibandingkan dengan nilai data yang diambil.


Hal ini memicu kekhawatiran akan adanya eksploitasi terhadap peserta yang mungkin tidak sepenuhnya memahami risiko yang terlibat. 
 

Imbalan vs Risiko 

Meskipun imbalan yang ditawarkan cukup menarik, penting untuk mempertimbangkan risiko yang mungkin dihadapi oleh peserta.

Banyak orang yang tergoda oleh uang tunai tanpa mempertimbangkan konsekuensi jangka panjang. Sebuah studi yang dilakukan oleh Pew Research Center menunjukan kalau 64% orang Amerika tidak memiliki kontrol atas data pribadi mereka.

Ini menunjukkan bahwa banyak individu yang tidak menyadari betapa berharganya data pribadi mereka dan potensi penyalahgunaan yang mungkin terjadi. 

Risiko penyalahgunaan data pribadi bukanlah hal yang sepele. Kasus kebocoran data di perusahaan besar seperti Facebook dan Equifax menunjukkan betapa rentannya informasi pribadi kita.

Mengutip dari (The Guardian, 2021) dalam kasus Facebook, lebih dari 500 juta data pengguna bocor dan dijual di pasar gelap.

Dengan demikian, imbalan yang tampaknya menggiurkan dapat berujung pada kerugian yang jauh lebih besar.