BlogCompetition_freepik.com
Likes
Roadmap Indonesia untuk jangka panjang Indonesia Emas. Untuk mewujudkannya tentu pemerintah harus punya landasan misi dan visinya.
Asta Cita yang terdiri atas delapan cita-cita diusung oleh Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming. Salah satu dari Kedelapan cita adalah Penguatan Pertahanan dan Keamanan Nasional.
Dalam menerapkan pertahanan keamanan pangan, pemerintah berupaya untuk mandiri dalam bidang pangan, energi, dan air. Ternyata untuk mandiri dalam kemandirian pangan itu tidak mudah. Kenapa? Bahan pangan kita belum sepenuhnya mandiri. Jumlah dan produktivitas bahan makanan belum dapat memenuhi kebutuhan, meskipun pemerintah sudah mencoba untuk menaikkan produktivitas petani, ternyata masih banyak faktor penghalang lainnya misalnya lahan tak sesuai dengan apa yang kita tanam, iklim yang menghambat, petani juga belum kompeten untuk mengolah lahan dengan tepat. Bahkan program pembuatan food estate sebagai lumbung pangan nasional pun gagal setelah digelontorkan banyak dana. Impor bahan pangan menjadi sesuatu yang tak dapat dihindari. Bahan impor itu adalah bagian dari bahan pangan yang dibutuhkan.
Ketahanan pangan tidak dibangun dengan sekejap, tapi perlu roadmap yang jelas dan terarah. Aspek yang sangat penting untuk dipertimbangkan melalui berbagai langkah. Misalnya dengan peningkatan produktivitas pertanian, penguatan ketahanan pangan, pengembangan industri pangan lokal, pemberdayaan petani, dan peningkatan tata Kelola pertanian.
Peningkatan produktivitas pertanian
Secara intensifikasi dengan optimalkan lahan yang sudah ada, ekstensifikasi dengan memperluas lahan, diversifikasi dengan menambah jenis tanaman atau usaha, mekanisasi dengan menggunakan mesin serta rehabilitasi dengan memperbaiki lahan yang tidak produktif.Bagi petani tentunya perlu mendapatkan bibit unggul, pemupukan yang tepat waktu, dan tidak mahal, menggunakan teknologi pertanian dan sangat dibutuhkan budidaya atau pendidikan yang berkembang terus.
Hambatan petani dalam pemupukan
Seringkali petani mengeluhkan tentang hambatan baik dari segi pengetahuan, penyaluran dan harganya.Dari segi pengetahuan, mereka belum menguasai jenis pupuk yang tepat untuk tanaman yang ditanam maupun tanah atau lahan yang sesuai dengan pupuknya. Kurangnya pengetahuan lebih lanjut tentang aplikasi pemupukan dalam arti berapa dosis dan bagaimana menerapkan untuk tanah pertaniannya, berapa dan kapan harus diberikan pemupukan sehingga tanah jadi efektif. Mereka juga tak paham tentang pengetahuan pemupukan yang seimbang antara pupuk organik dan kimia. Alhasil, seringkali kegagalan dari penanaman suatu jenis tanaman karena masalah pemupukan yang tak tepat.
Mengubah lahan pertanian menjadi pusat perbelanjaan dan perumahan mengakibatkan penyusutan luas tanah pertanian. Ada gap antara luas lahan dengan persediaan pupuknya. Jika lahan luas tetapi pupuk yang tersedia tidak ada, apalagi tanpa adanya teknologi.
Kelangkaan pupuk jadi momok bagi petani baik pembelian dan harganya yang mahal. Petani yang tak punya dana sulit mendapatkannya.
Baca Juga: Peran Penting Pupuk dan Komitmen Pupuk Kaltim dalam Mendukung Pertanian Regeneratif
Pupuk Kaltim dukung pertanian lewat petani
Untuk mendukung para petani di sekitar Pupuk Kaltim, sebuah program yang dikenal sebagai Pertanian Bulutana Berkelanjutan, Sejahtera Mandiri (PKT Berseri) diluncurkan di Gowa, Sulawesi Selatan.Dilansir dari pupukkaltim.com, para petani sekitar 75 orang petani di Kelurahan Bulutama, Kecamatan Tinggimoncong, Kabupaten Gowa menjadi binaan dari Pupuk Kaltim dalam program PKT Berseri. Para petani dibagi dalam 6 kelompok Tani (Poktan).
Kegiatan mereka adalah mengedukasi petani untuk mengenal konsep pertanian berkelanjutan, mendorong petani untuk menggunakan pupuk organik dari sisa-sisa makanan atau dedaunan atau bahan alam yang ada dan diolah jadi kompos.
Dengan menggunakan pupuk kompos maka akan mengurangi ketergantungan petani terhadap pupuk kimia. Pupuk kimia sangat tidak baik untuk lahan tanah karena akan merusak dan degradasi. Sedangkan jika menggunakan kompos, tanah akan tetap terjaga haranya dan biaya produksinya juga lebih murah ketimbang pupuk kimia.
Di samping itu, ada juga edukasi mengenai pembuatan kompos dengan menggunakan Biodex di Sulawesi Selatan. Biodex adalah hasil produksi unggulan Pupuk Kaltim dan bermanfaat untuk biodekomposer lahan.
Untuk menjaga tanah tetap terawat baik (berkelanjutan), maka diadakan pelatihan pemupukan berimbang yaitu keseimbangan antara pupuk kompos dan pupuk kimia. Dengan seimbangnya penggunaan pupuk kompos maka daya dukung lahan dan unsur hara pun tetap terjaga. Manfaat lainnya adalah proses budidaya akan menghasilkan panen yang jauh lebih banyak dan kualitasnya juga lebih baik.
Sumber:
Dukung Pertanian Berkelanjutan, Pupuk Kaltim Gagas Program PKT Berseri di Gowa Sulawesi Selatan, pupukkaltim.com
Tulis Komentar
Anda harus Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.