Waspada Mikroplastik dalam Mewujudkan Ketahanan Pangan

Menanam Tanaman Pangan (Sumber Gambar: Photo by Rattasat at Pexels.com)

Like

Peringatan Hari Lingkungan Hidup pada tanggal 5 Juni 2025 mengangkat tema akhiri polusi plastik. Plastik, bahan elastis dan multifungsi yang ditemukan di berbagai benda dalam keseharian kita. Meskipun, sudah banyak upaya untuk mengurangi dan mempercepat penguraiannya ternyata plastik masih membawa bahaya tersendiri berupa mikroplastik.

Mikroplastik yang berukuran sangat kecil bisa masuk dan bercampur dalam air, tanah, udara, bahkan makanan kita baik nabati maupun hewani. Untuk saat ini, mikroplastik yang masuk ke dalam tubuh diyakini membawa dampak buruk terutama untuk kesehatan tubuh seperti masalah peradangan, iritasi bagian dalam tubuh, dan dalam jangka panjang mikroplastik yang terakumulasi dalam tubuh dapat menganggu sistem imun dan organ lainnya.

Sebagaimana yang ditulis sebelumnya, mikroplastik bisa terserap melalui berbagai media termasuk tanaman. Tanaman yang tumbuh di lingkungan dengan kontaminasi mikroplastik baik dari air, tanah, maupun udara berpotensi besar menyerap mikroplastik dalam bagian-bagiannya. Dan apabila tumbuhan tersebut termakan oleh manusia bahaya-bahaya yang disebutkan sebelumnya dapat terjadi.


Ketahanan Pangan dan Mikroplastik

Saat ini pemerintah kita sedang gencar-gencarnya meningkatkan awareness terhadap pangan dan ketahanan pangan. Fokus utama saat ini adalah pencukupan kuota-kuota pangan yang utamanya dari petani lokal. Sedangkan, potensi-potensi pencemaran oleh mikroplastik dalam tanaman-tanaman pangan belum menajdi fokus.

Meskipun memang saat ini belum ada laporan lebih serius tentang bahaya mikroplastik dari pangan, akan lebih bijak bagi pemerintah apabila mengecek dan memastikan bahwa pangan yang ada aman terutama dari kandungan mikroplastik. Sehingga, kuota pangan dan kualitas pangan berjalan beriringan.

Sedangkan, upaya oleh kita sebagai masyarakat adalah mengurangi semaksimal mungkin penggunaan plastik. Dan apabila terlanjut menggunakan plastik pastikan plastik tersebut dibuang di tempat sampah seharusnya. Kemudian, sampah-sampah tersebut diolah sehingga seminimal mungkin mencemari lingkungan.


Upaya pengurangan sampah memang bukan tugas satu dua orang tetapi kolaborasi dari semua pihak dari masyarakat sebagai konsumen, industri sebagai produsen, serta pemerintah sebagai regulator.

Selamat Hari Lingkungan Hidup Sedunia. Semoga kecintaan dan kepedulian kita terhadap lingkungan hidup bukan hanya formalitas belaka.

Baca Juga: Ketahanan Pangan Nasional: Kolaborasi Menghadapi Tantangan dan Mitigasi Gagal Panen