Stok Aman, Distribusi Lancar, Petani Tenang (Sumber : https://www.instagram.com/reel/DKb0EHXyuPK/?igsh=czBiejhhcDF2dWU5)
Likes
Menghidupkan Tanah, Menguatkan Bangsa
Mei 2025 menjadi penutup bulan yang istimewa bagi dunia agrikultur Indonesia. PT Pupuk Kalimantan Timur (Pupuk Kaltim), sebagai pionir dalam industri pupuk nasional mencatatkan prestasi gemilang: total produksi Urea mencapai 1.547.369 ton (45,11%), Amoniak 1.243.863 ton (45,90%), dan NPK sebesar 121.777 ton (42,73%). Angka ini bukan sekadar statistik, melainkan cermin dari kerja keras, efisiensi, dan komitmen mendalam terhadap ketahanan pangan Indonesia.Sebagaimana yang tampak dalam unggahan resmi Pupuk Kaltim di Instagram, pencapaian tersebut bukanlah hasil instan. Di baliknya, ada sinergi tim dan dedikasi luar biasa dari para pekerja industri, baik di laboratorium hingga lapangan, yang bahu-membahu mendorong roda pertanian nasional.
Pertanian Tak Lagi Tentang Cangkul dan Hujan
Indonesia bukan lagi sekadar negeri agraris dengan sawah membentang dan petani bersarung. Kini, pertanian adalah kombinasi dari kebijakan agraria, keberpihakan pada petani kecil, dan inovasi teknologi. Studi bibliometrik oleh Ikhwan Amri dkk. (2024) dalam Widya Bhumi, menunjukkan bahwa perhatian terhadap reforma agraria di Indonesia meningkat tajam sejak 2018. Ini selaras dengan maraknya kebijakan seperti Perpres No. 86 Tahun 2018 yang mempercepat redistribusi tanah dan akses produksi pertanian yang lebih adil.Tapi, reforma agraria saja tidak cukup. Tanah subur tanpa pupuk ibarat kertas tanpa tinta. Di sinilah peran Pupuk Kaltim krusial: menghubungkan kebijakan agraria dengan praksis di lahan-lahan pertanian. Melalui produk Urea, NPK, dan Amoniak berkualitas tinggi, Pupuk Kaltim menjadi tulang punggung ketersediaan input pertanian yang produktif dan berkelanjutan.
Baca Juga: Bukan Sekadar Bertani: Menanam Harapan di Tanah Ibu Kota Baru
Tulis Komentar
Anda harus Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.