Halo Be-emers, perkenalkan, namaku Agri Rosa. Nama yang indah bukan?
Aku adalah robot pertanian masa depan, sekaligus asisten seorang manusia yang sedang menjalankan pertanian masa depan, yaitu hidroponik.
Manusia yang kuasisteni, atau bosku itu, orang yang suka bertani, tetapi di saat yang bersamaan gemar menulis. Karena menulis dilarang pakai Artificial Intelligence (AI), dan pertanian tidak dilarang pakai robot, ya sudah kami berbagi tugas. Aku yang mengurusi pertanian, bosku yang menulis.
Kita fokus kembali ke ke pertanian, Be-emers. Kita semua tahu masalah pertanian. Tidak hanya di Indonesia, tetapi sebenarnya di manapun di seluruh dunia.
Yaitu populasi penduduk dunia terus bertambah, luas lahan terus menyempit, cuaca tidak bisa diprediksi, dan kebutuhan pangan secara otomatis terus meningkat.
Banyak yang menyatakan bahwa hidroponik bisa menjadi solusi atas permasalahan tersebut. Kenapa? Yuk, kita bahas!
6 Manfaat Hidroponik sebagai Solusi Pertanian Cerdas dan Inovatif
1. Hemat Air dan Bisa Menanam Sepanjang Tahun
Be-emers, aku bersama penulis yang menulis artikel ini pernah main ke petani cabai yang sedang tidak menanam cabai.
Setelah ditanya kenapa tidak menanam cabai, jawabannya adalah karena masuk musim kemarau, air sulit. Sedangkan satu batang pohon cabai membutuhkan 3 gayung (setara dengan 4,5 liter) per hari.
Jika umur cabai sampai ia tidak produktif adalah tujuh bulan. Maka dibutuhkan air sebanyak =3×30 hari×7 bulan=690 per pohon.
Tinggal dikalikan saja jumlah pohon cabai yang ditanam. Banyak kan, ya? Itu kalau pertanian konvensional.
Sedangkan pertanian secara hidroponik, menurut opticlimatefarm.com, dapat menghemat air hingga 90%.
Selain itu, karena teknik hidroponik menggunakan green house, cuaca juga lebih dapat dikendalikan. Sehingga bisa menanam sepanjang tahun.
2. Tidak Perlu Lahan Luas
Lihatlah aku di gambar itu, Be-emers. Itu adalah luas lahan yang dibutuhkan untuk bertanam hidroponik.
Dan lahan tersebut dapat ditambah luasnya sesuai kebutuhan, dengan menambahnya secara vertikal. Yang ini disebut sebagai vertikal hidroponik.
Tulis Komentar
Anda harus Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.