Dari IPO Sampai Obligasi, Penggalangan Dana di Pasar Modal Ramai Banget Nih!

Trade - Illustrator

Like

Ada banyak cara yang bisa dilakukan sebuah perusahaan untuk mendapatkan pendanaan. Salah satunya yaitu melalui penggalangan dana lewat pasar modal.

Diketahui dari laman Bisnis, emisi saham baru dan penerbitan obligasi kembali ramai lho hingga awal September 2020. Hal itu dipicu oleh tren suku bunga rendah dan kondisi pasar yang dinilai sudah cukup kondusif.

Ramainya penggalangan dana, bahkan membuat sejumlah perusahaan yang melakukan emisi Initial Public Offering (IPO) mengalami oversubscribed (permintaan melebihi penawaran).

Menurut PT Victoria Sekuritas, selaku penjamin pelaksana emisi IPO Kurniamitra Duta Sentosa, aksi korporasi perseroan mendapatkan respons positif dari pasar. Hal itu terbukti dari total oversubscribed sebanyak 1,26 kali dari total penawaran.

Adapun, langkah IPO dari Kurniamitra Duta Sentosa ini dilakukan sebagai bagian dari kelanjutan pertumbuhan usahanya setelah nyaris 20 tahun bergerak di bisnis food services. Sedangkan dana yang diperoleh lewat IPO ini, rencananya bakal digunakan untuk modal kerja.


Diketahui, PT Kurniamitra Duta Sentosa Tbk. jadi salah satu calon emiten yang telah IPO dan menawarkan 160 juta saham dengan harga pelaksanaan Rp300. Estimasi hasil IPO-nya pun mencapai sekitar Rp48 miliar.

Sementara itu, berdasarkan data yang dihimpun Bisnis, ada sembilan perusahaan yang tengah melakukan IPO dari akhir Agustus 2020 hingga pekan pertama September 2020. Para calon emiten Bursa Efek Indonesia tersebut pun siap untuk melakukan pencatatan perdana pada bulan ini dengan estimasi total penggalangan dana senilai Rp1,20 triliun.

Di sisi lain, terdapat kurang lebih delapan perseroan yang melakukan penawaran umum obligasi pada awal September 2020. Dengan target dana yang dihimpun hingga Rp8,05 triliun, ada pula emiten yang juga mengalami oversubscribed.

Salah satunya yakni Jasa Marga (JSMR), yang diketahui permintaan terhadap Obligasi Berkelanjutan II Tahap I Tahun 2020 telah mencapai Rp2,7 triliun. Padahal, nilai yang ditawarkan JSMR sebanyak-banyaknya yakni Rp2 triliun.

Terdiri dari empat seri, kupon obligasinya terdiri dari:

  • 7,9 persen tenor 3 tahun
  • 8,25 persen untuk tenor 5 tahun
  • 8,6 persen untuk tenor 7 tahun, dan
  • 9 persen untuk tenor 10 tahun.

Adapun hingga 25 Agustus 2020, menurut Staf Ahli Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Ryan Kiryanto, jumlah emiten anyar di BEI kini sudah mencapai 32 emiten. Sedangkan penghimpunan dana di pasar modal pun mencapai Rp63,7 triliun sepanjang tahun berjalan lho!