Memadukan Fashion dengan Budaya Modern ala Sabuya

digital-art-style-illustration-fashion-designer-freepik.com


Mengenal  fashion bukan hanya tentang pakaian saja, tetapi ada nilai tersembunyi yaitu budaya dan identitas masyarakat.

Ketika seseorang mengenakan pakaian yang sedang tren,  kita akan segera memahami bahwa apa yang dikenakannya itu merupakan representasi dari gaya hidup yang dia paham.

Juga menampilkan identitas budaya misalnya dia mengenakan pakain yang semi modern dan etnik tertentu.   Artinya  penampilannya juga membawa pengaruh budaya lokal yang penuh dengan cerita 
 

Apakah Fashion Efektif Memperkenalkan Budaya Lokal?

Fashion juga jadi lintas budaya, dan simbol-simbol yang direpresentasikan. Contohnya jika seseorang mengenakan elemen budaya tanpa mengenalnya, hal itu dianggap sebagai tak berbudaya.

Memakai Baju Papua tanpa mengetahui maknanya maka dianggap tak menghormati budaya tersebut.

Pakaian yang kita kenakan mengisahkan budaya dan warisan kita. Sesuatu itu lahir tidak begitu saja, pasti ada sejarah dan warisan yang terkandung dalam penciptaan dan konstruksi pakaian kita.  


Fashion menjadi perayaan warisan budaya.  Selain itu ada tren mode seperti gothic atau punk, cerminan dari suatu budaya dan sikap tertentu.


Fashion dan Budaya Lokal

Identitas dari fashion tercermin dari pakaian yang dikenakan oleh seseorang, contohnya Batik, langsung merujuk kepada nilai dan asal Batik dan jenis Batik.

Seringkali mengalami tantangan yang sangat keras karena di satu sisi ingin mempertahankan esensinya, tapi sisi lain ingin mengembangkan pola dan warna sesuai dengan tren fashion.

Dibutuhkan desainer lokal yang sangat menghargai untuk mempertahankan apresiasi dan representasi budaya lokal dalam fashion tanpa menghilangkan nilai tradisionalnya.


Akulturasi Fashion dan Budaya Lokal

Jakarta Fashion Week (JFW)  atau Fashion Week (IFW), JFW acara pekan mode terbesar di Asia Tenggara, sedangkan JFW sebagai pekan mode terbesar di Indonesia.

Acara ini menjadi ajang  bagi para desainer fashion untuk menampilkan busana hasil cipta karyanya yang merupakan perpaduan budaya dan modernitas. 

Para desainer fashion tergugah untuk mengangkat budaya tradisional yang dulunya tersembunyi di suatu tempat, sekarang dikenakan di acara formal, semi formal bahkan santai. Salah satunya adalah fashion dari Sabuya,. 

Sabuya mampu menyajikan hasil desain fashion etnik dipadukan dengan tenun tradisional. Konsep yang diusung adalah menampilkan budaya lokal lewat fashion dengan dipadukan gaya modern.

Contohnya, Goyang Dress, Kain bali dengan gaya patchwork untuk kasual atau formal,  Atsiri outer super kece (komplit warnaya dan menarik untuk dikenakan).

Dunia budaya mode modern juga menuju globalisasi.  Suatu  mode di Jepang misalnya gaya eklektik dan avant-garde juga menginspirasi para desainer untuk terpengaruh dan mulai membawanya ke dalam negeri.  

Busana memang dari lokal terus berkembang jadi globalisasi budaya mode, dari koleksi lokal menjadi koleksi global.  Dari pakaian sehari-hari, ke pakaian adibusana.
 

Mix and Match Produk Fashion dengan Budaya Lokal

Berikut adalah tips mix and match produk fashion dengan budaya lokal yang bisa kamu terapkan:

1. Batik dan Tenun atau Batik dan Streetwear

Kain batik dan tenun sebagai kain tradisional dipadukan dengan gaya modern, menjadi pakaian modern semi tradisional. Para desainer lokal dengan kreativitas tingginya menciptakan pakaian yang stylish tapi tetap mempertahankan nilai-nilai budaya.

Batik sering diaplikasikan dalam desain streetwear seperti jaket, hoodie, sneaker.
 

2. Pakaian Adat

Pakaian adat dari berbagai daerah di Indonesia telah diadaptasi jadi busana sehari-hari dan bahkan jadi busana yang resmi di cara tertentu.  

Para generasi Y dan Z pun ikut tertarik untuk menggunakan pakaian adat yang sudah semi modern itu.  

Mereka dengan senang hati memakai dan memperkenalkan kepada orang atau teman lainnya yang belum kenal pakaian adat.
 

3. Aksesori Etnik dalam Gaya Minimalis

Aksesori melengkapi busana tradisional di pelbagai daerah di Indonesia. Dengan pernak-pernik yang asli dari daerah setempat seperti kalung, gelang, anting, cincin .  

Ada aksesori lainnya seperti blankon tutup kepala tradisional Jawa dengan bahan Batik digunakan pada acara pernikahan Jawa.  
  • Kupiah Meukeutop: Penutup kepala dirajut dengan berbagai warna.
  • Selendang /Sampur: Kain panjang digunakan dalam tarian tradisional Jawa
  • Jarik/JarJit: Kain panjang dililitkan pada pinggang dan digunakan dalam tarian Jawa