KPR vs Ngontrak, 5 Hal yang perlu Dipertimbangkan sebelum Memilih

KPR vs Ngontrak, 5 Hal yang Perlu Dipertimbangkan sebelum Memilih. Sumber Gambar Adobe Express

Be-emers, bagi penulis yang terhitung masih tinggal di desa memiliki rumah baik bangun sendiri atau lewat Kredit Pemilikan Rumah (KPR) itu seolah hukumnya wajib. 
 
Bahkan ada pepatah, “Jika sebuah keluarga sudah memiliki rumah, biasanya akan mudah bagi keluarga tersebut untuk menggaet (memiliki) rumah yang lain lagi. Dan, jika ada keluarga yang belum memiliki rumah, akan sulit bagi keluarga tersebut untuk memiliki rumah, apalagi untuk menggaet rumah yang lain.”
 
Dan itu tertanam di benak penulis. 
 
Maka penulis semangat untuk berinvestasi dengan cara membeli lahan dan membangun rumah ala kadarnya demi bisa menggaet rumah yang lain.
 
Tetapi ketika penulis mendengar bahwa harga lahan dan bangunannya di kota besar sangatlah mahal, termasuk biaya perawatannya juga jauh lebih mahal, membuat penulis membuka pikiran. Bahwa rumah tidak harus dimiliki.
 
Jadi KPR vs ngontrak pilih mana? Yuk simak detailnya!
 
 

KPR vs Ngontrak, 5 Hal yang perlu Dipertimbangkan sebelum Memilih

Sebelum memutuskan untuk KPR atau Ngontrak, kamu mesti mempertimbangkan 5 hal berikut ini: 
 

1. Generasi yang Membayar

Be-emers, untuk daerah penulis misalnya, harga lahan masih bisa dijangkau dan dibayar oleh satu generasi dalam hitungan tahun.
 
Misalnya, jika seseorang mampu membayar sewa ngontrak satu rumah seharga delapan juta per tahun. Sedangkan harga tanah mulai 60-150 juta, tergantung lokasi dan posisi di tepi jalan. Maka untuk membayar lahan seharga 80 juta saja misalnya, hanya butuh waktu 10 tahun.
 
Waktu bisa disingkat lagi jika ada keinginan kuat untuk segera melunasi, ditambah lagi dapat harga lahan yang lebih murah.
 
Untuk rumah, bisa dibangun sesuai selera dan dana yang disediakan. Jadi, satu generasi saja cukup kan Be-emers.
 
Namun, jika di tempat Be-emers harga lahannya sudah menjangkau miliar atau lebih, dan untuk melunasinya harus menurunkan ke generasi selanjutnya, maka bisa dipertimbangkan untuk harus memiliki lahan.
 

2. Perhatikan Keuangan 

Baik harga dalam puluhan juta, ratusan juta, atau pun miliaran bahkan lebih, perhatikan keuangan Be-emers.
 
Beberapa ahli keuangan yang menyarankan untuk tidak membayar cicilan lahan dan bangunannya, atau KPR, tidak lebih dari 30 persen dari pendapatan Be-emers. 
 
Ini penting untuk mengantisipasi pemenuhan kebutuhan pokok dan kebutuhan tak terduga. Juga agar Be-emers jangan sampai terlilit utang, apalagi harus gali lubang tutup lubang karena dipaksa KPR yang sebenarnya di luar jangkauan.