4 Strategi Jika Tarif Transportasi Umum Naik

5 Strategi Jika Tarif Transportasi Umum Naik. Sumber Gambar Adobe Express

Transportasi bagi kita sudah seperti urat nadi enggak sih Be-emers? Artinya tidak mungkin kita berangkat kerja tanpa transportasi. Apalagi jika jarak antara tempat tinggal dengan tempat kerja jauh.

 
Nah, gimana nih kalau tarif transportasi naik? Coba yuk, diskusi, 5 strategi jika tarif transportasi umum naik!
 

4 Strategi Jika Tarif Transportasi Umum Naik

Berikut adalah 4 strategi yang bisa kamu terapkan jika transportasi umum naik ya Be-emers!
 

1. Terima dan Pertimbangkan Manfaat Lain

Kalau sudah ditetapkan naik memang tidak ada yang bisa dilakukan kecuali menerima sih Be-emers. Apalagi kalau alasan kenaikan tersebut masuk akal. Misalnya karena harga Bahan Bakar (BBM) naik. Atau memang sebenarnya tarif transportasi sudah harus dinaikkan, tetapi sudah lama belum dinaikkan.
 
Alasan lain, selain masuk akal, Be-emers tetap harus menerima kenaikan tarif transportasi umum adalah transportasi umum tersebut tetap memberi berbagai manfaat lain. 
 
Misalnya: 
1) Menjaga kebersihan lingkungan.
Jika kendaraan transportasi umum tersebut terawat dengan baik dan tidak banyak menimbulkan polusi. 
 
Menggunakan transportasi umum juga bisa mengurangi penggunaan kendaraan pribadi yang berarti bisa mengurangi polusi.
 
2) Mengurai kemacetan
Dengan menggunakan jasa transportasi umum, seperti Transjakarta misalnya, juga berarti Be-emers berperan dalam mengurai kemacetan.
 

2. Coba Atur Ulang Pos Pengeluaran 

Setelah menerima, tahapan selanjutnya yang mungkin akan sedikit menyakitkan adalah atur pengeluaran Be-emers.
 
Kenaikan tarif transportasi umum tanpa diimbangi kenaikan pendapatan akan berefek pada pengurangan pos belanja yang lain.
 
Kalau tarif transportasi umum naik dari Rp 3.500,- ke Rp 5.000,- saja misalnya, berarti ada kenaikan Rp 1.500,- per naik. Atau Rp 3.000,- untuk pulang dan pergi. Jika dikalikan 25 hari kerja, maka ada tambahan pengeluaran untuk transportasi umum sebesar Rp 75.000,-
 
Bagi sebagian Be-emers mungkin merasa itu bukan perubahan yang signifikan. Kalau memang budget kamu terbatas, kamu bisa  mengatur ulang pengeluaran yang lain. Misalnya mengurangi uang jajan kopi, mengurangi uang jatah jalan-jalan, atau yang lain. Dan ini harus dihitung, kalau tidak ada minus pengeluarannya Rp 75.000;- per bulan tanpa disadari