Kenalan dengan WIndow Dressing & Santa Claus Rally: Ini 5 Strategi Berinvestasinya!

5 Strategi Cuan Manfaatkan Window Dressing dan Santa Claus Rally. Sumber Gambar Adobe Express

Be-emers, di bulan Desember di dunia investasi saham kita sering mendengar istilah Window Dressing dan Santa Claus Rally. Fenomena ini begitu terkenal dan familiar di telinga kita, sehingga seolah-olah kita akan tertinggal kalau tidak ikut berpartisipasi di dalamnya.
 
Meski demikian, jangan hanya ikut-ikutan ya Be-emers. Yuk coba terapkan lima strategi berikut agar Be-emers bisa cuan.
 

Kenalan dengan Window Dressing & Santa Claus Rally

Window Dressing dapat didefinisikan sebagai tindakan yang dilakukan oleh manajer investasi atau emiten atau perusahaan untuk mempercantik penampilan laporan keuangan tahunan portofolio investasi mereka. 
 
Di sisi lain, emiten atau perusahaan seringkali melakukan tindakan penyesuaian akuntansi untuk memastikan rasio keuangan utama mereka tampil prima pada akhir periode. 
 
Aktivis ini bertujuan untuk memberikan citra positif kepada para investor bahwa manajer tersebut berkompeten dalam memilih aset-aset yang menguntungkan. 
 
Sedangkan Santa Claus Rally  didefinisikan sebagai kenaikan harga saham yang terjadi dalam rentang waktu tujuh hari perdagangan. Biasanya mencakup lima hari terakhir di bulan Desember dan dua hari pertama di bulan Januari. 
 
Di Bursa Efek Indonesia (BEI), Santa Claus Rally ini sukses seringkali dipicu karena optimisme liburan, adanya bonus akhir tahun, dan antisipasi terhadap fenomena "January Effect" atau fenomena saham saham cenderung naik di bulan Januari, lebih tinggi dari bulan-bulan lain.
 
 

5 Strategi Cuan Manfaatkan Window Dressing dan Santa Claus Rally

Berikut adalah 5 strategi cuan manfaatkan fenomena window dressing & Santa Claus Rally: 
 

1. Jangan FOMO dan Observasi

Satu nasehat yang selalu diingat penulis dari berbagai sumber adalah agar kita tidak berinvestasi, meskipun memanfaatkan momentum Window Dressing dan Santa Claus Rally karena Fear Of Missing Out (FOMO).
 
Tetapi harus pelajari sendiri hal-hal yang berkaitan dengan saham yang akan kita beli. Antara lain dengan cara mempelajari sendiri profil perusahaan, laporan keuangannya, catatan pembagian dividen, dan lain-lain.
 

2. Gunakan Uang Dingin

Jangan lupa juga untuk selalu menggunakan uang dingin ya Be-emers. Jadi jangan sampai pakai uang tabungan, uang pendidikan anak, apalagi uang darurat, atau bahkan uang jual aset ya.