Dominasi Traffic, Ini Respon Telkom untuk Netflix

Netflix - Canva

Like

Seperti yang kita ketahui, setelah belasan purnama menanti-nanti, akhirnya Telkom membuka jalan juga buat Netflix supaya bisa dinikmati sama semua pelanggannya!

Asyik banget, kan?

Eits, tunggu dulu. Baru aja “damai” selama lebih dari dua bulan, “ketegangan” antara Telkom dan Netflix terjadi lagi nih.

Dilansir dari laman Bisnis, PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk. menyinggung Netflix soal kebutuhan bandwidth streaming dari konten platform video on demand tersebut. Netflix dinilai mendominasi traffic, sehingga bisa berpotensi mengganggu pengguna konten internet lain.

Menurut Vice President Corporate Communication Telkom Arief Prabowo, seiring dengan meningkatnya pelanggan Netflix, kebutuhan bandwidth pun jadi meningkat. Soalnya, konten video streaming dari Netflix ternyata membutuhkan bandwidth yang besar.


Enggak cuma itu, saat ini layanan Netflix membutuhkan akses ke luar Indonesia dengan bandwidth yang terus membesar dan mendominasi. Alhasil, hal itu berpotensi membuat ketidaknyamanan, enggak hanya ke pengguna Netflix, tapi ke semua pengguna konten internet.

Apalagi, di tengah pandemi Covid-19, dimana orang lebih banyak melakukan aktivitas di rumah dengan internet. Untuk itu, banyak orang yang butuh akses internet untuk bekerja, belajar, hingga mengakses informasi.

Nah, aktivitas tersebut tentunya juga membutuhkan bandwidth yang besar. Misalnya, banyak pekerja maupun pelajar yang harus melakukan video conference, webinar hingga e-learning.

Baca Juga: Di Rumah Aja? Isi Waktu dengan Tonton Film Terbaik Netflix


Rupanya, hal ini enggak terjadi di Indonesia doang lho, Be-emers. Menurut Arief, fenomena ini juga sempat terjadi di Amerika Serikat.

Saat itu, Netflix akhirnya diketahui sepakat untuk membayar biaya interkoneksi kepada perusahaan telekomunikasi Comcast supaya bisa mendistribusikan kontennya dengan lebih kencang dan stabil.

Sementara itu, Uni Eropa juga diketahui mendesak Netflix dan platform streaming lainnya untuk menghentikan layanan high definition. Begitu pula dengan Australia, yang mendesak Netflix buat menurunkan kapasitas streaming videonya.
 

Himbauan dari Telkom

Terkait hal ini, diketahui, pihak Telkom sudah mengimbau Netflix untuk bersedia menempatkan kontennya di Indonesia melalui layanan Content Delivery Network (CDN) milik TelkomGroup yang tersebar di berbagai lokasi di Indonesia.

Bukan tanpa sebab, menurut Arief, penyedia konten yang masuk ke pasar Indonesia, umumnya sudah menempatkan kontennya melalui layanan CDN. Jadi, masyarakat bisa mengakses dengan kecepatan dan kualitas tinggi.

Adapun, jika hal itu disepakati Netflix, Telkom pun bermaksud meningkatkan kontribusi pajak dari penyedia layanan luar negeri.

Gimana menurut kamu, Be-emers? Semoga enggak diblokir lagi deh yaa.

Baca Juga: Mengenal Kebijakan Liburan Tanpa Batas ala Netflix