Bukan Endorse, Begini Cara Artis Adrian Maulana Berinvestasi

Adrian Maulana - Image: Instagram @adrianmaulana

Like

Beberapa waktu lalu, sejumlah artis diketahui terlibat dalam kasus investasi bodong MeMiles. Namun, ternyata ada juga artis atau public figure yang memang serius dalam menggeluti investasi lho.

Salah satunya yaitu Adrian Maulana. Dikenal sebagai presenter, model, dan aktor, Adrian rupanya juga seorang investor yang sudah cukup berpengalaman nih.

Dilansir dari laman Bisnis, yuk simak tips berinvestasi ala Adrian Maulana.
 

Diversifikasi Portofolio

Adrian menilai, diversifikasi portofolio bisa jadi salah satu strategi penting dalam berinvestasi. Apalagi di tengah pandemi, ketidakpastian pertumbuhan ekonomi, dan kondisi pasar yang berada dalam volatilitas tinggi.

Menurutnya, untuk melakukan diversifikasi, banyak instrumen investasi yang bisa kamu dimanfaatkan. Instrumen tersebut anatara lain emas, saham, sukuk hingga reksadana, yang masing-masing punya kekurangan kelebihan.

Baca Juga: Begini Cara Investasi ala Lo Kheng Hong saat Bursa Anjlok

 

Lirik Emiten yang Berpotensi

Pandemi memang berdampak sangat siginifikan pada kondisi ekonomi dan tentunya pasar modal. Sejumlah sektor pun harus mengalami tekanan yang cukup berat.

Meski begitu, Adrian justru menilai kalau pandemi dan kondisi suram ekonomi enggak selalu menjadi faktor tunggal yang menentukan kinerja emiten di pasar modal lho. Soalnya, menurut mantan Abang Jakarta tahun 1997 ini, ada juga saham yang justru makin moncer karena pandemi.

 

Adrian Maulana juga aktif sharing pengalaman investasi lewat media sosialnya lho! -
Image: instagram @adrianmaulana



Saham tersebut antara lain berasal dari emiten teknologi, farmasi, dan pangan. Namun, kamu perlu ingat kalau investasi juga enggak bisa lepas dari risiko ya.

Adapun, saham merupakan salah satu instrumen investasi paling menarik, terlebih dalam dinamika pasar saat ini yang menjajikan pergerakan lebih atraktif. Namun sejalan dengan potensi keuntungan itu, saham juga merupakan instrumen yang berisiko cukup tinggi dibandingkan instrumen lain, seperti deposito.

Di sisi lain, instrumen investasi emas juga masih jadi primadona karena dinilai sangat likuid lho.