Update Saham Bisnis Muda
Likes
Masih lanjut reli lagi nih! IHSG langsung melesat ke level 5.136, lima menit setelah pembukaan perdagangan bursa hari ini (9/6).
Di penguatan hari ini, Dua saham perbankan pelat merah jadi yang paling diburu di perdagangan awal ini. Ialah PT bank Mandiri Tbk. (BMRI) yang berhasil menguat 3,33%, disusul PT Bank Negara Indonesia Tbk. (BBNI) yang naik 2,90%.
Di penguatan hari ini, Dua saham perbankan pelat merah jadi yang paling diburu di perdagangan awal ini. Ialah PT bank Mandiri Tbk. (BMRI) yang berhasil menguat 3,33%, disusul PT Bank Negara Indonesia Tbk. (BBNI) yang naik 2,90%.
Kinerja Emiten
Tantangan seolah belum lepas dari emiten sektor batu bara nih, Be-emers. Hal ini dipicu sama serapan batu bara domestik yang diprediksi bakal lebih lemah. Enggak cuma itu, tekanan harga batu bara juga masih menghantui kinerja emiten.
Itu lah yang dialami sama PT Bukit Asam Tbk. Emiten berkode saham PTBA itu belum bisa menjamin kinerjanya bakal lebih baik dari tahun sebelumnya seiring demand dan harga batu bara yang makin terkoreksi.
Makanya, PTBA juga sedang melakukan upaya diversifikasi bisnis buat mencari alternatif peluang cuan. Salah satunya dengan target mengembangkan bisnis di pasar yang sedang berkembang di kawasan Asia Tenggara hingga Asia Timur.
Walaupun begitu, PTBA masih optimis banget sih kalau kinerjanya masih bisa membaik secara year on year. Terbukti, di tengah banyaknya tekanan, PTBA samapai saat ini masih mempertahankan target kinerjanya.
Sementara itu, emiten tambang batu bara lainnya kayak INDY dan ADRO cenderung selow nih. Dilansi dari Bisnis.com, PT Indika Energy Tbk. sudah mengalokasi 29-30% produksi batu baranya buat kebutuhan dalam negeri.
Makanya, INDY memilih buat lebih fokus ke efisiensi produksi dan pengendalian biaya operasional. Sementara itu, PT Adaro Energy Tbk (ADRO) justru bakal tetap beroperasi sesuai target untuk mempertahankan kinerja lewat bisnis terintegrasi.
Terus, ada kabar apa lagi yaa di bursa hari ini?
Itu lah yang dialami sama PT Bukit Asam Tbk. Emiten berkode saham PTBA itu belum bisa menjamin kinerjanya bakal lebih baik dari tahun sebelumnya seiring demand dan harga batu bara yang makin terkoreksi.
Makanya, PTBA juga sedang melakukan upaya diversifikasi bisnis buat mencari alternatif peluang cuan. Salah satunya dengan target mengembangkan bisnis di pasar yang sedang berkembang di kawasan Asia Tenggara hingga Asia Timur.
Walaupun begitu, PTBA masih optimis banget sih kalau kinerjanya masih bisa membaik secara year on year. Terbukti, di tengah banyaknya tekanan, PTBA samapai saat ini masih mempertahankan target kinerjanya.
Sementara itu, emiten tambang batu bara lainnya kayak INDY dan ADRO cenderung selow nih. Dilansi dari Bisnis.com, PT Indika Energy Tbk. sudah mengalokasi 29-30% produksi batu baranya buat kebutuhan dalam negeri.
Makanya, INDY memilih buat lebih fokus ke efisiensi produksi dan pengendalian biaya operasional. Sementara itu, PT Adaro Energy Tbk (ADRO) justru bakal tetap beroperasi sesuai target untuk mempertahankan kinerja lewat bisnis terintegrasi.
Terus, ada kabar apa lagi yaa di bursa hari ini?
- Kantongi Laba Bersih Rp13,72 Triliun di 2019, Emiten Tembakau HMSP Bayar Dividen Hari Ini
- Pembelian Reksa Dana Menurun Mei 2020, Ini Penyebabnya
- Saham BMRI Diproyeksi Masih Berpeluang Meningkat Seiring Ekspektasi Pemulihan Ekonomi
- Didanai dari Modal Sendiri, Berikut Rincian Rencana BBCA Akuisisi Rabobank
Tulis Komentar
Anda harus Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.